Eco Greenhouse di RT 02 Dusun Temu Jadi Ikon Baru Desa Sitirejo
- Aug 17, 2025
- Rosita Pisga
- Sosial Masyarakat, Infrastruktur, KKN

Sebuah bangunan sederhana berdinding plastik transparan kini menjadi pusat perhatian warga RT 02 Dusun Temu, Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir. Greenhouse yang berdiri di lahan pekarangan ini diberi nama Eco Greenhouse, hasil inisiatif mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Merdeka (Unmer) Malang Kelompok 21. Kehadirannya menghadirkan wajah baru bagi desa, bukan hanya sebagai ruang tanam, tetapi juga sebagai ikon inovasi pangan berkelanjutan.
Di dalam Eco Greenhouse, berbagai jenis tanaman tumbuh dengan subur. Terong ungu menggantung dari batang-batang yang kokoh, daunnya hijau rimbun dengan buah berkilau di bawah sinar matahari. Sawi hijau membentuk hamparan segar dengan daun lebar yang menutupi permukaan tanah. Daun bawang menjulang tegak, helai-helainya panjang dan harum. Susunan tanaman ditata rapi dalam bedengan dan wadah tanam sehingga menciptakan suasana hijau yang menyejukkan mata.
Konsep Eco Greenhouse mengedepankan budidaya berkelanjutan. Lingkungan terkontrol membuat tanaman terlindungi dari hama dan cuaca ekstrem. Sistem pengairan hemat air diterapkan agar kebutuhan nutrisi tanaman terpenuhi secara seimbang tanpa pemborosan sumber daya. Media tanam dipilih dari bahan ramah lingkungan sehingga kesuburan dapat terjaga dalam jangka panjang. Hasil panen pun lebih terjamin, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Selain menjadi ruang produksi pangan, Eco Greenhouse juga berfungsi sebagai sarana edukasi masyarakat. Warga dapat melihat langsung cara menanam dengan teknik sederhana namun efisien. Penataan tanaman, pemilihan varietas unggul, dan pengaturan sirkulasi udara menjadi pembelajaran yang mudah diikuti. Tidak sedikit warga yang kemudian mulai menanam sayuran di halaman rumah masing-masing setelah terinspirasi dari keberadaan greenhouse ini.
Manfaat ekonomi perlahan muncul dari inisiatif tersebut. Dengan adanya pasokan sayuran segar, kebutuhan rumah tangga dapat dipenuhi tanpa bergantung sepenuhnya pada pasar. Sawi dari greenhouse bisa langsung dimasak untuk hidangan keluarga, terong segar dapat dijadikan lauk harian, sementara daun bawang selalu siap sebagai pelengkap masakan. Kepraktisan ini mengurangi pengeluaran sekaligus menjamin konsumsi pangan lebih sehat.
Dampak sosial juga terasa. Eco Greenhouse menjadi titik kumpul baru bagi warga, tempat berbagi pengetahuan sekaligus mempererat hubungan antar tetangga. Semangat gotong royong tumbuh ketika masyarakat bergiliran membantu merawat tanaman, membersihkan area, hingga memanen hasil bersama. Keberadaan bangunan ini menambah kebanggaan warga Dusun Temu, seakan menghadirkan simbol kemandirian dan inovasi di tengah desa.
Keindahan visual Eco Greenhouse pun menambah daya tarik tersendiri. Dari luar, bangunan transparan itu memancarkan nuansa hijau yang asri. Dari dalam, pemandangan tanaman yang tertata rapi menciptakan kesan alami dan modern sekaligus. Tidak sedikit pengunjung yang datang untuk melihat langsung, menjadikannya sebagai ikon baru yang memperkuat identitas Desa Sitirejo sebagai desa dengan kepedulian tinggi terhadap pangan lestari.
Keberhasilan Eco Greenhouse di RT 02 Dusun Temu menegaskan bahwa inovasi tidak selalu hadir dalam skala besar. Langkah kecil melalui pengelolaan lahan terbatas dapat menghadirkan perubahan besar bagi masyarakat. Dari sekadar ruang tanam sederhana, kini muncul sebuah ikon desa yang memadukan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan. Eco Greenhouse menjadi contoh nyata bagaimana desa dapat bertransformasi menuju kemandirian pangan yang berkelanjutan.