• Aug 14, 2025
• KEVIN ADITYA PRADANA
• KESENIAN, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN

Acara lomba agustusan yang digelar di Desa Tunjungrejo, Kabupaten Lumajang, kembali menjadi sorotan dengan keunikan dan keseruan yang ditawarkan. Salah satu momen paling menarik dalam acara ini adalah lomba bola voli lelaki dengan konsep unik: para peserta mengenakan daster , membuat suasana semakin meriah dan penuh warna.

‎Lomba bola voli yang diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT RI ke-80 ini tidak hanya mempertandingkan kemampuan olahraga, tetapi juga menunjukkan kreativitas dan semangat masyarakat setempat. Para pemain, yang terdiri dari warga desa dan remaja lokal, tampil dengan daster berwarna-warni yang mereka modifikasi agar terlihat seperti busana tradisional atau. Konsep ini berhasil menciptakan suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan, sekaligus menjadi daya tarik bagi penonton yang hadir.

‎Pertandingan bola voli ini bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat silaturahmi antarwarga. Suasana lapangan dipenuhi oleh sorak-sorai dan tepuk tangan dari penonton yang mayoritas adalah warga setempat. Acara ini juga didukung oleh pemerintah desa serta beberapa sponsor lokal, yang turut mendukung kelancaran acara dengan menyediakan perlengkapan olahraga dan logistik lainnya.

‎Dengan tema "Merayakan Indonesia Melalui Budaya Lokal," lomba bola voli ini menjadi simbol harmonisasi antara budaya lokal dan perayaan nasional. Warna-warni daster yang dikenakan para pemain mencerminkan keberagaman budaya Indonesia, sementara semangat persaudaraan yang terpancar dari pertandingan tersebut menjadi representasi nilai-nilai bangsa yang selalu dijunjung tinggi.

‎‎Lomba bola voli lelaki berdaster di Tunjungrejo, Lumajang, berhasil mencuri perhatian sebagai salah satu acara unik dalam perayaan HUT RI ke-80. Dengan konsep inovatif dan penuh keceriaan, acara ini membuktikan bahwa budaya lokal dapat menjadi bagian penting dalam merayakan momentum nasional secara meriah dan bermakna. Semoga kegiatan serupa dapat terus dikembangkan di masa mendatang, memberikan inspirasi bagi daerah-daerah lain untuk merayakan perayaan nasional dengan cara yang lebih dekat dengan identitas lokal mereka.

‎