Tradisi dalam Menyambut Bulan 1 Muharram
- Jul 07, 2024
- Doni s

Tempeh Tengah, KIM - Kehidupan bermasyarakat merupakan kehidupan yang selalu berkaitan dengan kerukunan antar sesama. Kerukunan yang harmonis mampu menumbuhkan rasa empati dan solidaritas di lingkungan. Seperti halnya kegiatan pada malam hari ini dalam memperingati 1 Muharam yang di peringati oleh jutaan bahkan milyaran umat manusia di Indonesia, Minggu (07/07/2024).
Muharam merupakan bulan pertama di kalender hijriah atau lebih dikenal dengan sebutan 1 suro di kalender jawa. Banyak peristiwa pada bulan Muharam. Banyak kejadian mistis yang terjadi sehingga membuat masyarakat jawa lebih berhati hati saat bertemu dengan bulan Muharam. Banyak kegiatan di bulan Muharam seperti membuat tasyakuran guna melindungi diri sendiri dan keluarga dari bahaya yang melintas. Karena bulan Muharam atau suro ini banyak kejadian mistis yang terjadi. Istilah "ngumbah keris" dalam bahasa jawa juga dilakukan pada bulan Muharam ini tepatnya pada 1 Muharam atau 1 suro. Ngumbah keris ini banyak dilakukan sebagian besar masyarakat jawa yang percaya akan tradisi ini.
Seperti kegiatan yang dilakukan di desa Tempeh Tengah ini. Kasun Kebonan desa Tempeh Tengah, Uun Triyono mengajak warga sekitar untuk terus berhati hati dalam hal apapun dan melakukan tasyakuran guna melindungi dari segala bahaya. "Kegiatan ini dilakukan saat bulan Muharam tiba, gunanya untuk melindungi diri dan keluarga karena bulan ini adalah bulan yang mistis bagi masyarakat jawa", Katanya.
Kegiatan ini di pimpin langsung oleh kasun kebonan dengan dihadiri masyarakat dusun kebonan. Ada sekitar 50 orang yang hadir dalan acara ini. Dengan membawa makanan khas bulan Muharam yakni bubur ayam atau lebih dikenal dengan "jenang suro" dalam masyarakat jawa. Dengan adanya kegiatan ini harapannya semua kegiatan yang kita lakukan selalu di berkahi oleh sang pencipta dan selalu di lindungi oleh-Nya.