Pengrajin Asal Desa Tempeh Tengah Ciptakan Inovasi Meja Berbahan Dasar Keramik

  • Jun 11, 2025
  • Siti Zuhria

Tempeh Tengah, KIM - Industri meubel di Indonesia menghadapi tantangan penurunan ekspor, yang dipicu oleh berbagai faktor seperti daya beli domestik yang suram dan kebijakan tarif impor. Berbahan kayu yang dihaluskan, sebuah kayu diolah menjadi cantik dan dirubah menjadi sebuah lemari dengan harga yang lebih terjangkau dan ekonomis, Selasa (10/06/2025).

Pemerintah desa Tempeh Tengah diharapkan dapat memberikan dukungan yang lebih besar kepada industri meubel di desa Tempeh Tengah, termasuk dalam hal kemudahan regulasi untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan industri ini. Seorang mebeuler dari dusun Krajan Timur, Sultamar, terus bertransformasi dari pengrajin menjadi inovator dan dari produsen menjadi meubeler yang sainganya marak dipasaran. Inovasi dan ide terus dimunculkan, mulai dari kayu jati yang menjadi bahan utama, sampai di rombak dengan perpaduan keramik menjadi ide yang keren.

Beliau memilih perpaduan bahan keramik agar apabila terjadi kotoran seperti minyak atau debu yang nempel di atas meja mudah dibersihkan. Tantangan besar yang dihadapi dunia meubel dan kerajinan saat ini seperti meningkatnya persaingan kerajinan yang lebih modern. Menyikapi hal ini, Sultamar, menyerukan pentingnya transformasi industri meubel dari pengrajin menjadi inovator, dan dari produsen menjadi mebeler yang kreatif.