• Dec 22, 2024
• Siti Zuhria

Tempeh Tengah, KIM - Dusun Ateran desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang menjadi dusun pelopor pelestari lingkungan melalui konservasi pemungutan sampah berjalan perdana mengawali pemungutan sampah warga dusun Ateran. Tujuannya untuk melestarikan lingkungan yang nyaman yang dimanfaatkan untuk kebutuhan warga yg dinilai sangat signifikan dan selalu menjadi keluhan warga yg paling utama Keberadaan sampah plastik hingga saat ini masih belum bisa dikendalikan dan menjadi keluhan saat ini bagaimana regulasi diberlakukan masih menjadi sebuah misteri. Kemana sampah yang tidak terhitung jumlahnya itu berakhir? Yang setiap jam bahkan setiap hari selalu menumpuk dan semakin banyak, Minggu (22/12/2024).

Botol plastik yang sulit terurai kemudian disulap menjadi barang-barang yang memiliki nilai jual. Mereka pisahkan dari sampah kering dan basah bahkan bisa juga dimanfaatkan dengan mendaur ulang, 

Kurangnya kesadaran warga sekitar terhadap jumlah sampah di dusun mereka dan tak sedikit pula warga dusun Ateran tau cara memakainya tanpa tahu cara mendaur ulang limbah plastik yang dihasilkan sehari-hari. Selain itu, belum ada juga kesadaran untuk sekedar mengurangi penggunaan plastik dalam berkehidupan setiap harinya. Pemerintah desa Tempeh Tengah, Mohamad mansyursah juga belum maksimal dalam menangani sampah, pemerintah desa juga menghimbau agar menyediakan tempat daur ulang yang bisa disulap menjadi bahan bahan berguna. Beberapa fakta tersebut dirasa cukup untuk Bapak Edi Harjo CS juga tim lain memulai pengolahan sampah ini. 

Menurut pak Kasun dusun ateran pak lody bramboja sapaan akrab dipanggil Bram, Perjalanan Bapak Edi Harjo, Bapak Samsul Arif dan Bapak M. Soleh selaku RW di Dusun Ateran dapat dikatakan tidak singkat, mereka membutuhkan waktu sekitar 3 bulan kegiatan ini berjalan, mempertimbangkan banyak hal, seperti bau yg menyengat yang dihasilkan dari kaisan sampah. Sehingga untuk menjadi pelopor sampah diperlukan kolaborasi kekompakan dan kemauan.