Momen Silaturahmi Keluarga Besar Kades Tempeh Tengah Utamakan Nilai Kebersamaan
- Apr 01, 2025
- Siti Zuhria

Tempeh Tengah, KIM - Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang penuh makna bagi umat Islam. Setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa, umat Islam merayakan kemenangan dengan tradisi silaturahmi atau anjangsana ke rumah sanak saudara, tetangga, dan sahabat. Tradisi ini bertujuan untuk mempererat hubungan, saling memaafkan, dan berbagi kebahagiaan, Selasa (01/04/2025).
Momen bahagia keluarga besar Kepala Desa Tempeh Tengah berkumpul dan bercengkrama menikmati liburan di hari raya Idulfitri bersama keluarga tercinta. Momen lebaran di hari yang suci ini menjadi kesempatan untuk menjalin huhungan dengan saudara dalam rangka mempererat persaudaraan, dan mengutamakan nilai kebersamaan.
Nampam warga sekitar berlalu lalang anjang sana mendatangi rumah ke rumah yang lain yang menandakan tradisi lebaran di desa Tempeh Tengah.
Silaturahmi bukan sekedar rutinitas tahunan, tetapi juga membawa keberkahan dalam kehidupan setiap individu. Mometum lebaran yang menjadi ajang memperbaiki hubungan dan membangun kedekatan emosional.
Dalam beberapa tahun terakhir, ada kecenderungan masyarakat menjadikan Lebaran sebagai penguat hubungan silaturahmi antar sesama. Tradisi ini semakin diperkuat oleh mereka dengan mengabadikan momen kumpul bersama keluarga yang menampilkan unggahan foto saat Lebaran dan diunggah dalam sosial media mereka.
Banyak orang-orang mengenakan pakaian serba baru untuk merayakan perayaan selepas berpuasa sebulan penuh. Islam tidak pernah melarang umatnya untuk berpakaian bagus. Rasulullah SAW sendiri menyukai kebersihan dan kerapihan dalam berpakaian. Namun, yang perlu diperhatikan adalah niat di baliknya. Jika berpakaian rapi dan sopan didasarkan pada rasa syukur kepada Allah, maka itu adalah hal yang baik. Namun, jika tujuan utamanya adalah untuk pamer atau merasa lebih unggul dari orang lain, maka itu adalah sikap yang kurang bijaksana.
Agar anjangsana Lebaran kembali pada makna sejatinya, ada beberapa etika yang perlu diperhatikan. Niatkan silaturahmi sebagai ajang menjalin hubungan, bukan sekadar ajang gengsi. Saat berkunjung ke rumah saudara atau tetangga, niatkan untuk mempererat hubungan, bukan untuk memamerkan pakaian atau penampilan. Semoga kita semua dipertemukan kembali dengan hari raya Idulfitri selanjutnya.