Kulit Sapi Jadikan Bahan Dasar Dompet Kekinian

  • Aug 24, 2024
  • KIM PERMATA ABADI DESA TEMPEH TENGAH

Tempeh Tengah, KIM - Dompet kulit tak hanya diproduksi menggunakan bahan baku kulit sapi, tapi juga bisa menggunakan bahan kulit lainnya memiliki angka pemintaan yang cukup tinggi. Hal ini karena dompet kulit tersebut memiliki tekstur yang unik dan ketahanan yang cukup lama. Memanfaatkan bahan baku kulit tersebut untuk membuat produk yang unik. Ia memulai usaha ini sejak tahun 2019 sebelum dia menikah hingga tahun 2024 saat ini, Sabtu (24/08/2024).
Memulai usahanya dengan modal sebesar Rp 2 juta untuk beli mesin potong dan lem Saat itu, ia menggunakan sistem pre order (PO), di mana penjual baru membuat produknya saat ada konsumen yang memesan. “Dulu modal seadanya. Jadi kalau ada orderan, hasil keuntungannya saya gunakan kembali untuk membeli bahan baku, alat, dan kulitnya,” Ungkap iril sapaan akrabnya. Berkat kerja keras dan usahanya, pria berusia 31 tahun tersebut kini sukses menembus pasar Surabaya. Setiap minggu selalu ada pesanan masuk sekitar 250 pcs, meski hanya beberapa buah. Sementara itu dalam sebulan, setidaknya ia mendapatkan omzet jutaan pembeli boleh meminta ukuran dan bentuk dompet sesuai yang mereka inginkan. Asalkan dia menunjukkan gambarnya seperti apa. Tentu kami akan mengerjakannya," Ungkapnya.
Warga dusun kebonan asal desa Tempeh Tengah itu mengungkapkan, awal mula ia tertarik pada olahan kulit sejak tahun 2019. Sebab, kulit lebih mudah dibentuk dan dikembangkan. Kuncinya hanya perlu memiliki ketelatenan dan selalu mencoba. Pria kelahiran kelahiran 1993 ini menjelaskan, produk yang dijual saat itu adalah dompet. Meski demikian, pembeli bisa meminta model dan ukuran sesuai keinginan. Pengerjaan dilakukan sendiri saat malam hari. Proses pembuatannya antara empat hari hingga satu minggu.
Pembuatan mulai dari pemotongan ukuran dan bentuk hingga jahitannya dilakukan secara manual. Saya mengerjakan saat malam hari agar tidak ada gangguan. Ukuran panjang dan lebar perlu disampaikan saat memesan agar tidak keliru," terangnya. Bahan baku masih menjadi kendala. Untuk mendapatkan produk kulit kualitas baik, ia harus membeli dari Surabaya . Selama ini ia biasanya menggunakan kulit yang berukuran 1,8 milimeter. Sebab apabila memilih di bawah ukuran ini akan terlalu tipis. Sedangkan di atas itu akan terlalu tebal untuk dijadikan dompet maupun tas.
Namun, karena harga jual berada di bawah rata-rata harga di pasaran, maka dirinya terkadang harus menyiasati dengan mencari di kota lain. Ini jika bahan kulit yang diinginkan tidak tersedia di Tempeh. Sebab, jika menggunakan kulit kualitas super, maka harga jual tidak akan menutupi ongkos produksi yang harus dikeluarkan. Dia juga mengambil bahan mentah dr Surabaya dengan dibantu 1 pegawai yang masih sekolah SMK
Selama ini harga jual berkisar Rp 40 sampai 80 ribu," pungkasnya