• Jun 17, 2025
• SAMSUL ARIFIN

Sumberwuluh, 17 Juni 2025 – Balai Desa Sumberwuluh hari ini menjadi pusat pertemuan penting bagi para guru ngaji dan takmir masjid se-Desa Sumberwuluh. Acara ini diselenggarakan dalam rangka sosialisasi mengenai pentingnya sertifikasi tanah wakaf musholla dan masjid, yang disampaikan langsung oleh perwakilan dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Candipuro. Selain itu, pertemuan ini juga dimanfaatkan untuk membahas persiapan Pawai Obor Malam 1 Suro yang akan menjadi agenda tahunan desa.

Acara dibuka oleh Kepala Desa Sumberwuluh yang menekankan pentingnya legalitas aset-aset keagamaan di desa. "Sertifikat wakaf ini sangat krusial. Ini bukan hanya masalah administrasi, tapi juga tentang perlindungan aset umat dari potensi sengketa di masa depan," ujarnya.

Perwakilan KUA Kecamatan Candipuro, Bapak Khoirul Anam, dalam paparannya menjelaskan secara rinci prosedur dan manfaat dari sertifikasi tanah wakaf. "Banyak musholla dan masjid di desa kita yang berdiri di atas tanah wakaf, namun belum memiliki sertifikat resmi. Ini sangat berisiko. Dengan adanya sertifikat wakaf, status kepemilikan tanah menjadi jelas dan sah di mata hukum, sehingga tidak ada pihak yang bisa mengklaimnya di kemudian hari," terang Bapak Anam Ia juga menekankan bahwa pengurusan sertifikat wakaf tidaklah sesulit yang dibayangkan, dan KUA siap memberikan pendampingan serta bantuan informasi kepada masyarakat.

Para peserta, yang terdiri dari guru ngaji dan takmir masjid, tampak antusias mengikuti sosialisasi ini. Banyak pertanyaan diajukan, mulai dari persyaratan dokumen, biaya, hingga proses pengukurannya. KUA Candipuro mendorong agar setiap pengelola musholla dan masjid segera proaktif dalam mengurus sertifikat wakaf tanahnya, demi keberlangsungan dan kemakmuran tempat ibadah tersebut.

Selain sosialisasi wakaf, pertemuan ini juga dimanfaatkan untuk merencanakan kegiatan Pawai Obor Malam 1 Suro. Malam 1 Suro, atau Tahun Baru Islam, selalu menjadi momen istimewa yang dirayakan dengan suka cita di Desa Sumberwuluh. Pawai obor diharapkan dapat memupuk kebersamaan dan semangat keagamaan di kalangan warga, khususnya generasi muda.

Panitia pelaksana yang terdiri dari perwakilan guru ngaji dan takmir masjid mulai membahas rute pawai, pembagian tugas, hingga imbauan kepada masyarakat untuk turut serta. "Pawai obor ini bukan hanya sekadar tradisi, tapi juga syiar Islam. Mari kita ajak anak-anak kita, keluarga kita, untuk ikut memeriahkan malam 1 Suro dengan kegiatan positif ini," kata salah seorang takmir masjid.