Nyekar Makam: Tradisi Warga Desa Sumberwuluh Menjelang Bulan Puasa

  • Mar 12, 2024
  • SAMSUL ARIFIN

Lumajang, Jawa Timur - Tradisi nyekar makam merupakan salah satu tradisi yang dilakukan oleh warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, sebelum memasuki bulan puasa. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan mendoakan agar mereka mendapat ampunan dosa.

Tradisi nyekar makam biasanya dilakukan pada hari Minggu terakhir sebelum bulan puasa. Warga desa akan berbondong-bondong mengunjungi makam leluhur mereka untuk membersihkan makam, menaburkan bunga, dan memanjatkan doa.

Berikut beberapa makna di balik tradisi nyekar makam:

  • Penghormatan kepada leluhur: Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur yang telah meninggal dunia.
  • Mendoakan ampunan dosa: Warga desa mendoakan agar leluhur mereka mendapat ampunan dosa dan diterima di sisi Allah SWT.
  • Mempererat tali persaudaraan: Tradisi ini juga menjadi ajang bagi warga desa untuk mempererat tali persaudaraan dan silaturahmi.

Rangkaian acara nyekar makam:

  • Menyiapkan perlengkapan: Warga desa akan menyiapkan perlengkapan untuk nyekar makam, seperti air, bunga, dan doa.
  • Berkunjung ke makam: Warga desa akan berbondong-bondong mengunjungi makam leluhur mereka.
  • Membersihkan makam: Warga desa akan membersihkan makam leluhur mereka dari kotoran dan rumput liar.
  • Menaburkan bunga: Warga desa akan menaburkan bunga di atas makam leluhur mereka.
  • Memanjatkan doa: Warga desa akan memanjatkan doa untuk leluhur mereka agar mendapat ampunan dosa dan diterima di sisi Allah SWT.

Tradisi nyekar makam merupakan salah satu tradisi yang masih dilestarikan oleh warga Desa Sumberwuluh. Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur dan mendoakan agar mereka mendapat ampunan dos