Kebersamaan Sopir Truk Pasir ,Solidaritas yang Tak Pernah Padam
- Apr 14, 2025
- SAMSUL ARIFIN


Sumberwuluh – Di tengah debu jalan dan panas terik matahari, ada sebuah kisah solidaritas yang menghangatkan hati di Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Para sopir truk pasir di wilayah ini menunjukkan nilai kebersamaan yang tinggi, terutama ketika ada rekan mereka yang mengalami kendala di jalan, seperti ban bocor atau truk mogok.
Pemandangan truk berhenti berjajar di pinggir jalan bukanlah hal yang asing di kawasan ini. Namun, yang membedakan adalah alasan mereka berhenti. Bukan karena kerusakan atau kelelahan, melainkan karena ingin membantu sesama sopir truk yang mengalami masalah. Misalnya, saat sebuah truk mengalami ban bocor, dalam hitungan menit, beberapa sopir lain akan ikut berhenti, mendekat, dan ikut membantu memperbaiki.
“Kalau ada yang mogok atau bocor bannya, kita pasti berhenti. Nggak tega lihat teman sendirian di jalan,” ujar Sarno (47), salah satu sopir truk pasir yang sudah 5 tahun melintasi jalur tambang di daerah itu. “Hari ini dia yang kena musibah, besok bisa jadi giliran kita.”
Kebersamaan ini tidak hanya dalam bentuk bantuan fisik, tetapi juga dalam bentuk dukungan moral. Kadang, sopir lain tidak bisa ikut membantu secara teknis, namun mereka tetap menemani, memberi semangat, bahkan sekadar menawarkan air minum atau rokok untuk meringankan suasana.
Dalam sehari, puluhan truk pasir melintasi jalanan dusun ini untuk mengangkut hasil tambang pasir dari lereng Gunung Semeru. Rute yang dilalui cukup menantang, dengan kondisi jalanan berbatu dan kerap membuat kendaraan mengalami masalah teknis. Di sinilah semangat gotong royong para sopir benar-benar diuji.
Kebersamaan para sopir ini terbentuk bukan dalam waktu singkat. Menurut Kiswanto (39), seorang sopir , kebiasaan saling membantu ini sudah menjadi budaya sejak lama. “Kita ini seperti keluarga. Kadang kalau ada yang bawa bekal lebih, juga dibagi. ,” tuturnya sambil tersenyum.
Budaya solidaritas ini bahkan ikut menciptakan suasana yang lebih aman dan nyaman di jalur tambang. Minimnya konflik dan kecelakaan antar-sopir menjadi bukti bahwa empati dan saling tolong-menolong masih menjadi nilai utama dalam komunitas ini.
Masyarakat sekitar pun turut mengapresiasi semangat kebersamaan para sopir. Tak jarang warga ikut membantu menyediakan alat atau fasilitas sederhana jika melihat para sopir sedang menangani kendaraan yang mogok.
“Solidaritas mereka luar biasa. Jadi meskipun jalan ini berat, mereka tidak pernah merasa sendirian,” kata Pak Slamet, warga setempat yang rumahnya berada di tepi jalur truk.
Kebersamaan para sopir truk pasir di Dusun Kebondeli Selatan adalah contoh nyata bahwa nilai gotong royong dan empati masih hidup subur di tengah kerasnya pekerjaan. Di balik deru mesin dan debu tambang, tersimpan kisah persaudaraan yang tulus dan menginspirasi.