Kalipinusan Dipadati Pengunjung, Festival Tari Dunia 2025 Tarik Ribuan Wisatawan Lokal dan Luar Daerah

  • Apr 27, 2025
  • SAMSUL ARIFIN

Gelaran Festival Tari Dunia (HATADU) 2025 di Wisata Kalipinusan Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, pada Minggu, 27 April 2025, sukses menarik perhatian ribuan pengunjung dari berbagai penjuru. Membludaknya wisatawan yang datang tidak hanya untuk menyaksikan kemeriahan perayaan seni tari, tetapi juga untuk menikmati keindahan alam dan suasana santai yang ditawarkan oleh Kalipinusan. Antusiasme masyarakat yang tinggi ini terlihat dari padatnya area wisata sejak pagi hingga malam hari, bahkan menyebabkan area parkir kendaraan roda dua maupun roda empat penuh sesak.

Salah seorang pengunjung yang datang jauh-jauh dari Surabaya, Imam, mengungkapkan alasannya memilih Kalipinusan sebagai tujuan wisatanya pada akhir pekan ini. "Saya dan keluarga memang berencana untuk berlibur mencari suasana yang berbeda. Ketika tahu ada Festival Tari Dunia di Kalipinusan, kami langsung tertarik. Selain ingin menyaksikan pertunjukan tari yang katanya sangat menarik, kami juga ingin bersantai menikmati udara segar dan pemandangan alam di sini," ujarnya dengan antusias. Imam menambahkan bahwa ia sangat terkesan dengan keragaman tarian yang ditampilkan dan keramahan masyarakat Lumajang.

Lonjakan jumlah pengunjung ini disambut gembira oleh pihak pengelola Wisata Kalipinusan dan Pemerintah Desa Sumberwuluh. Cak Sul, selaku Sekretaris Desa Sumberwuluh, menyampaikan rasa syukur atas antusiasme masyarakat yang begitu besar terhadap acara ini. "Alhamdulillah, jumlah pengunjung hari ini sangat luar biasa. Area parkir sepeda motor dan mobil sampai penuh. Ini menunjukkan bahwa acara Festival Tari Dunia ini berhasil menarik perhatian banyak orang, baik dari Lumajang maupun dari luar daerah," ungkap Cak Sul dengan nada sumringah.

Cak Sul juga menambahkan bahwa membludaknya pengunjung ini memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar. Para pedagang makanan dan minuman, serta penyedia jasa lainnya di sekitar area wisata, juga merasakan peningkatan pendapatan yang signifikan. "Kami berharap, dengan adanya acara-acara seperti ini, Kalipinusan akan semakin dikenal dan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Lumajang yang memberikan manfaat bagi masyarakat," imbuhnya.

Fenomena membludaknya pengunjung di Festival Tari Dunia 2025 ini tidak terlepas dari daya tarik acara itu sendiri. Dengan menampilkan beragam pertunjukan tari dari berbagai sanggar di Lumajang, serta penampilan istimewa dari maestro tari Iing Sayuti, festival ini berhasil menyajikan hiburan yang berkualitas dan edukatif bagi semua kalangan usia. Selain itu, lokasi Wisata Kalipinusan yang menawarkan keindahan alam berupa sumber air jernih, pepohonan rindang, dan udara yang sejuk, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang ingin melepaskan penat dari rutinitas sehari-hari.

Banyak keluarga yang datang ke Kalipinusan tidak hanya untuk menonton tari, tetapi juga untuk piknik dan menikmati waktu berkualitas bersama. Mereka menggelar tikar di bawah pohon rindang, menikmati bekal makanan dan minuman, serta membiarkan anak-anak bermain di area terbuka. Suasana kebersamaan dan kegembiraan sangat terasa di seluruh area wisata.

Pihak keamanan dan petugas parkir juga terlihat bekerja keras mengatur arus lalu lintas dan memastikan keamanan serta kenyamanan para pengunjung. Meskipun jumlah pengunjung sangat banyak, namun acara tetap berjalan tertib dan lancar berkat koordinasi yang baik dari semua pihak yang terlibat.

Kesuksesan Festival Tari Dunia 2025 dalam menarik ribuan pengunjung ini menjadi indikasi positif bagi potensi pengembangan pariwisata berbasis budaya di Lumajang. Kombinasi antara atraksi seni budaya yang menarik dengan keindahan alam yang mempesona terbukti mampu menjadi daya tarik yang kuat bagi wisatawan. Diharapkan, ke depan akan semakin banyak lagi acara-acara serupa yang digelar di Kalipinusan maupun destinasi wisata lainnya di Lumajang, sehingga dapat semakin meningkatkan kunjungan wisatawan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Antusiasme pengunjung yang membludak ini juga menjadi penyemangat bagi para seniman dan penggiat budaya untuk terus berkarya dan melestarikan kekayaan seni tari Lumajang.