Pelatihan Hidroponik Dorong Ketahanan Pangan nasional
- Jul 19, 2025
- Firdaus
- Sosial Masyarakat

Malang, 19 Juli 2025 — Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menyelenggarakan Pelatihan Hidroponik untuk warga di Aula Kecamatan Lowokwaru, Sabtu (19/7). Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai kelurahan, terdiri dari ibu rumah tangga, pelaku UMKM, pemuda, hingga pegiat lingkungan.
Pelatihan ini mengusung tema “Hidroponik Sebagai Solusi Pertanian Perkotaan”, dengan tujuan membekali masyarakat keterampilan menanam sayuran secara praktis, efisien, dan ramah lingkungan. Hidroponik, sebagai sistem pertanian tanpa tanah yang menggunakan media air bernutrisi, dinilai cocok diterapkan di wilayah perkotaan seperti Malang yang lahan pertaniannya terbatas.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang, Ir. Rina Wahyuni, M.Si, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat menghadapi tantangan krisis pangan global. “Dengan hidroponik, masyarakat bisa memproduksi sendiri kebutuhan sayur harian di rumah. Ini adalah langkah kecil tapi berdampak besar untuk kemandirian pangan dan penghematan belanja dapur,” ujarnya dalam sambutannya.
Selama pelatihan, peserta dikenalkan pada teori dasar hidroponik, mulai dari jenis sistem tanam (NFT, DFT, rakit apung), cara meracik nutrisi, hingga teknik perawatan tanaman. Selain itu, instruktur dari komunitas petani muda Malang juga melakukan praktik langsung menanam kangkung, sawi, dan selada di instalasi sederhana berbahan paralon dan botol bekas.
Siti Rohmah, salah satu peserta pelatihan dari Kelurahan Tulusrejo, mengaku antusias mengikuti pelatihan ini karena ingin menanam sayuran sehat untuk keluarganya. “Saya punya halaman kecil, ternyata bisa dipakai untuk hidroponik. Saya ingin ajarkan juga ke anak-anak agar lebih peduli dengan pertanian dan hidup sehat,” katanya.
Tidak hanya berhenti pada pelatihan, para peserta juga diberikan paket starter kit hidroponik untuk diterapkan di rumah masing-masing. Pemerintah kota akan melakukan pendampingan berkala dan membentuk kelompok warga sebagai komunitas petani hidroponik skala rumah tangga.
Lurah Jatimulyo, Ahmad Syahril, menyatakan bahwa pelatihan ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana harga pangan kerap fluktuatif. “Jika warga bisa memenuhi sebagian kebutuhan sayur sendiri, maka mereka tidak terlalu tergantung pasar. Ini salah satu bentuk ketahanan pangan berbasis masyarakat,” ucapnya.
Ke depan, Dinas Ketahanan Pangan akan memperluas pelatihan ini ke sekolah-sekolah dan posyandu, agar anak-anak dan remaja juga memahami pentingnya pertanian modern dan gizi seimbang sejak dini. Pemerintah juga berencana mengadakan lomba kebun hidroponik antar RW untuk mendorong kreativitas dan semangat gotong royong.
Melalui pelatihan hidroponik ini, diharapkan muncul kesadaran kolektif bahwa menjaga ketahanan pangan tidak harus dimulai dari lahan luas, tetapi cukup dengan niat, keterampilan, dan ruang kecil di rumah sendiri.
Jika Anda ingin versi cetak (PDF), infografik pendukung, atau desain brosur pelatihan, saya bisa bantu juga!