• Aug 06, 2023
• Info Batuputih

infobatuputih.com – Seorang pria yang belum diketahui namanya diduga lakukan penipuan kepada salah satu warga Desa Gedang-Gedang, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Jumat, 10 Juni 2022.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh jurnalis infobatuputih.com, berawal saat pelaku mendatangi korban bernama Parto, Warga Desa Gedang-Gedang, Kecamatan Batuputih, pada Kamis (09/06/2020) kemaren.

Kepada korban, pelaku mengaku mampu melipatgandakan uang dan emas. Syaratnya, emas dimasukkan ke dalam buah pepaya dan uang ke dalam toples.

Mendengar hal tersebut, Parto dan keluarga tergiur dengan iming-iming yang disampaikan oleh pelaku. Keesokan harinya, korban ke pasar terdekat untuk membeli buah pepaya dan mengikuti petunjuk dari korban.

Sekitar pukul 13.00 WIB siang tadi, istri korban merasa curiga dengan modus pelaku. Pasalnya, emas yang telah dimasukkan ke dalam buah pepaya tersebut telah hilang.

Sementara itu, pelaku pamit kepada korban untuk pulang dengan meminta diantar dengan mengendarai motor milik korban.

Berdasarkan kecurigaan itu, istri korban berinisiatif kepada masyarakat sekitar untuk membuntuti terhadap pelaku yang bersama suaminya tersebut.

Warga Desa Gedang-Gedang sontak beramai-ramai menghadang pelaku yang hendak akan pulang. Hasilnya, di dalam celana pelaku terdapat emas milik korban.

Melihat hal tersebut, warga setempat merasa geram, kemudian dibawa ke Balai Desa Gedang-Gedang, Kecamatan Batuputih, untuk dilakukan klarifikasi oleh pemerintah setempat.

Mendengar kejadian tersebut, Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kecamatan Batuputih, langsung membawa korban ke kantor Kapolsek setempat, demi menghindari amukan massa.

Kepada media ini, Taufik selaku Kanitreskrim Polsek Batuputih mengatakan, bahwa pihaknya belum bisa menjelaskan secara detail identitas dan modus yang dilakukan pelaku yang diduga telah melakukan penipuan tersebut.

“Pelaku masih kami amankan. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan. Info lengkapnya, akan kami informasikan lagi,” singkat Taufik, saat dihubungi oleh media ini.

Reporter: Sugik