• Aug 06, 2023
• Info Batuputih

Batuputih – Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (PAC IPNU dan IPPNU) Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, laksanakan Gebyar Lomba Ramadan. Senin(18/04/2022).

Kegiatan yang diikuti lintas generasi tersebut, diketahui berlangsung di Masjid An-Nur, Desa Batuputih laok, Kecamatan Batuputih, setempat.

Ketua PAC IPNU Batuputih, Muhammad Rifqi Alfiansyah, mengatakan, bahwa acara Gebyar Ramadan yang diselenggarakan sontak mendapat respon positif dari masyarakat Batuputih.

Hal tersebut dapat dilihat dari antusias masyarakat dalam mendelegasikan putra putrinya dalam mengikuti kegiatan yang berlangsung sejak tanggal 16 hingga 20 April 2022 mendatang.

“Antusias masyarakat yang begitu luar biasa. Saya yakin Batuputih suatu hari nanti pasti bisa bersaing dengan daerah-daerah maju lainnya,” katanya mengungkapkan, Senin(18/04/2022).

Dirinya menjelaskan, adanya Lomba ini tak lain sebagai langkah untuk meningkatkan dan menumbuhkan rasa cinta generasi muda terhadap Nahdatul Ulama (NU).

“Ketika masa kecil sudah ditanamkan nilai-nilai ke-NU-an, maka kelak jangan ragukan lagi rasa kepemilikan mereka terhadap NU akan mendarah daging dalam diri mereka,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Gebyar Lomba Ramadan, Syaiful Bahri mengatakan bahwa dalam pelaksanaan lomba tersebut, ditemukan sejumlah kendala.

Misalnya, pada hari pertama adanya miskomunikasi antara panitia pelaksana dan Mejalis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Batuputih. Sehingga, memengaruhi kelancaran acara lomba.

“Tetapi alhamdulillah. Hari pertama itu kan lomba mewarnai logo NU yang diikuti anak-anak, jadi masih bisa dikoordiner dengan baik oleh panitia,” katanya memaparkan.

Untuk itu, lanjut Syaiful Bahri, agar seluruh panitia tetap kompak dan saling merangkul satu sama lain. Bahkan, saling membantu dan bertanggung jawab dengan baik sesuai job kepanitiaan yang ada.

“Penanggung jawab lomba satu dengan yang lainnya harus bisa saling membantu. Karena tidak menutup kemungkinan manusia itu pasti ada kurangnya,” pungkasnya.

Reporter: Fairoza Arrosyidah
Editor: Redaksi