Puskesmas Sukodono Adakan Screening Dan Identifikasi Dalam Rangka Pemberian PMT Lokal Di Kutorenon
- Oct 06, 2022
- KIM Desa Kutorenon
- Kesehatan, Layanan Kesehatan

KUTORENON - Tim Puskesmas Sukodono bersama TP PKK Desa Kutorenon dan perwakilan kader Posyandu se Kutorenon, mengadakan screening dan identifikasi dalam rangka pemberian PMT lokal bagi balita, di Balai Desa Kutorenon pada hari Kamis (6/10/2022) dimulai jam 08.00 WIB.
Menurut Bidan Desa Desire Lilavati Vijaganita, bahwa screening dan identifikasi dalam rangka Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal ditujukan pada balita.
"Yang kita undang usia 0 sampai 5 tahun dengan kriteria berat badan kurang dan gizi kurang, tadi yang diundang 54 tapi tidak semua hadir karena ada yang sakit atau berhalangan hadir," ujar Bidan Desi.
Kegiatan ini diawali dengan identifikasi balita di meja pendaftaran kemudian sweeping pengukuran tinggi badan dan berat badan balita yang dilaksanakan oleh kader posyandu.
Petugas gizi dari Puskemas Sukodono Bu Riri yang bertugas memantau status gizi, menyampaikan bahwa balita yang gizinya kurang di Desa Kutorenon, dengan pemberian PMT lokal 40% berat badannya sudah mulai naik.
"Anak anak ini pada bulan Agustus kemarin banyak yang sakit, jadi berat badannya turun dan berada di pita warna kuning, tapi saat kami timbang ulang tadi, ternyata berat badan banyak yang naik, dan sudah mengarah ke warna hijau, dan biar tidak jatuh di warna merah, maka diberi PMT lokal" ujar Bu Riri.
Bu Riri juga menjelaskan bahwa balita yang gizinya kurang, biasanya akibat salah pola asuh orang tua atau adanya penyakit penyerta.
"Klo anak cenderung gizinya turun itu akibat dari pola asuh orang tua atau ibunya yang kurang telaten dalam memberikan makan, kadang ibu memberikan jajanan dulu daripada makanan utama, ada juga karena penyakit penyerta, seperti tadi ada yang gizinya tidak naik berturut turut hingga 2 T, ternyata dikeluarganya ada yang kena TBC, anaknya kayaknya juga kena" imbuhnya
Pendapat Bu Riri dibenarkan oleh Dokter Umum Puskesmas Sukodono, dr. Theresia bahwa ada balita yang terkena panyakit penyerta.
"Ada satu anak tadi yang kita sangkakan kena TB paru karena memang ada satu rumah yang kena TB paru dan statusnya gizi buruk Disini ada 3 anak gizi buruk, nah nanti kita akan konsulkan, ujar dr. Theresia.
Kegiatan screening dan identifikasi berjalan dengan lancar hingga jam 10.30 WIB. (JUNA)