Kelas Ibu Hamil Tingkatkan Pengetahuan dan Ketrampilan Tentang Kesehatan Ibu Hamil Hingga Perawatan Bayi

  • Oct 02, 2024
  • Kim Kutorenon
  • Layanan Kesehatan

Kutorenon. KIM – Kelas ibu hamil merupakan kegiatan bagi para ibu hamil dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang kesehatan ibu hamil hingga perawatan bayi baru lahir, serta sebagai tempat diskusi dan tukar pengalaman dengan sesama ibu hamil tentang jaminan kesehatan BPJS dan KB pasca persalinan secara menyeluruh dan sistematis. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya agar ibu selamat dan tumbuh kembang calon buah hati bisa optimal.

Kegiatan kelas ibu hamil diadakan oleh TP PKK Desa Kutorenon bersama bidan desa beserta tenaga kesehatan dari Puskusmas Sukodono dengan diikuti 10 bumil dari 5 posyandu, dan kegiatan tersebut dilaksanakan selama 2 hari, di hari rabo dan kamis, 2-3 Oktober 2024 di Balai Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono Lumajang.

“Kegiatan kelas ibu hamil ini sangat penting bagi ibu hamil, seperti kalau sudah dinyatakan hamil melalui hasil tes pragnen positif dan USG positif, maka seorang bumil harus periksa minimal 6 kali,” ujar salah satu tenaga kesehatan dari Puskesmas Sukodono, Nurhayati, S.ST saat memberi penyuluhan pada kegiatan kelas ibu hamil tersebut. Rabo (2/10/2024).

Nurhayati juga menjelaskan, bahwa pemeriksaan kehamilan bagi bumil di bagi menjadi 3 tahap berdasarkan usia kehamilanya. Diantaranya pemeriksaan pertama saat usia kehamilan 1 sampai 3 bulan, maka seorang bumil diwajibkan melakukan USG untuk memastikan bahwa dirinya benar-benar hamil. Kemudian saat usia kehamilan 4 hingga 6 bulan, maka pemeriksaan dilakukan sebanyak 2 kali. Dan saat bumil usia kehamilannya 6 hingga 9 bulan, maka pemeriksaan dilakukan sebanyak 3 kali dan dilakukan USG kembali untuk mengetahui keadaan janin di dalam kandungan.

“Para bumil segera periksakan kehamilanya minimal 6 kali, ini juga berlaku untuk kader posyandu selaku pendamping ibu hamil, apabila bumilnya ke puskesmas bisa minta pendampingan pada para kader posyandu,” ujarnya.

Nurhayati juga menjelaskan, bahwa keikutsertaan BPJS Kesehatan bagi bumil sangat penting, BPJS menyediakan perlindungan kesehatan kepada bumil secara gratis, mulai dari pemeriksaan kehamilan atau antenatal care (ANC), USG, biaya kelahiran secara normal hingga kelahiran secara operasi.

“Bumil segera mengecek BPJS nya, yang tidak punya BPJS kadang setelah dicek dari KTP ternyata sudah ikut BPJS, dan yang punya BPJS kadang setelah dicek di KTP ternyata BPJS nya tidak aktif,” ujarnya.

Sementara itu, operator SIKS-NG Desa Kutorenon, Junaedi turut mendukung kegiatan kelas ibu hamil tersebut dengan membantu mengecek keikutsertaan BPJS para bumil melalui aplikasi DTKS. Bagi bumil yang terdeteksi belum memiliki BPJS dan belum masuk Data Terpadu Kesehateraan Sosial (DTKS), maka akan segera ditindaklanjuti dengan pangajuan DTKS oleh operator SIKS-NG, guna membantu mendapatkan jaminan kesehatan yang bisa meringankan biaya pemerisaan kesehatan saat hamil hingga saat melahirkan.

“Bagi semua bumil di Desa Kutorenon, kami selaku operator SIKS-NG siap membantu untuk ngecek BPJS kesehatanya dan kami berusaha untuk membantu pengajuan DTKS dan BPJS baik melalui APBN maupun APBD,” ujar Junaedi.

Kegiatan kelas ibu hamil tersebut juga dihadiri oleh pengurus TP PKK Desa Kutorenon, bidan desa, tenaga kesehatan Puskesmas Sukodono, kader posyandu, operator SIKS-NG, dan para ibu hamil. Partisipasi mereka menunjukkan komitmen dalam menjaga kesehatan para bumil hingga masa kelahiran di Desa Kutorenon. (KIM Kutorenon/Juna)