Kelas Ibu hamil Pertemuan ke-3 sebagai Upaya Persalinan aman, Nifas Nyaman, Ibu Sehat, dan Bayi Selamat

  • Oct 17, 2024
  • Kim Kutorenon
  • Layanan Kesehatan

Kutorenon KIM - TP PKK Desa Kutorenon bersama bidan desa beserta tenaga kesehatan dari Puskusmas Sukodono kembali melaksanakan kegiatan kelas ibu hamil setelah kelas ibu hamil pertama yang dilaksanakan pada hari rabo dan kamis, 2-3 Oktober 2024 yang lalu, kegiatan kelas ibu hamil tersebut dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan sebagai upaya agar ibu hamil memiliki bekal pengetahuan dan ketrampilan tentang kehamilan, persalinan, nifas, dan perawatan bayi baru lahir.

“Kegiatan kelas ibu hamil kali ini merupakan kelanjutan dari kelas ibu hamil pada pertemuan yang lalu,” ujar salah satu tenaga kesehatan dari Puskesmas Sukodono, Nurhayati, S.ST saat memberi penjelasan pada kegiatan tersebut di Balai Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono Lumajang. Kamis (17/10/2024).

Di hadapan 11 bumil dari 5 posyandu, Nurhayati memberi penjelasan tentang pentingnya mengetahui tanda-tanda kelahiran bagi bumil agar bisa melakukan tindakan-tindakan untuk persiapan persalinan.

“Tanda-tanda persalinan diantaranya sakit perut yang makin lama semakin sering dan ada yang diikuti sakit pinggang pada umur kehamilan 7 hingga 9 bulan, kemudian ada tanda keluar lendir dan darah, serta apabila diperiksa bidan ada tanda pembukaan pada jalan rahim, mulai buka pertama hingga buka 10,” ujar Nurhayati.

Nurhayati juga menjelaskan, bahwa proses persalinan ibu hamil ada yang melahirkan bayi secara normal dan ada yang proses melahirkannya secara operasi medis tergantung dari kondisi kehamilan dan kesehatan ibu dan bayi, seperti letak bayi yang salah dalam rahim, bumil yang mengalami hipertensi dengan tekanan darah diatas 120 / 80.

“Kalau ibu hamil ada permasalahan dengan kehamilanya maka jangan menunggu tanda-tanda persalinan, misalnya kelainan letak bayi, seharusnya kepala berada di bawah tetapi kalau kepalanya tidak di bawah maka jangan menunggu usia kehamilan 9 bulan,” ujarnya.

Nurhayati menambahkan, bahwa bumil hendaknya mempelajari tata cara perawatan bayi baru lahir agar supaya setelah proses kelahiran, bayi bisa dirawat sendiri sehingga ibu bisa mengetahui segala perkembangan bayinya.

“Bagi bumil usahakan belajar cara perawatan bayi di buku KIA, agar ibu bisa merawat bayi panjenengan sendiri sehingga setiap perkembangannya panjenengan bisa tahu,” tambahnya.

Dirinya juga menyampaikan, bahwa seorang ibu yang telah melahirkan, dianjurkan mengikuti program KB disaat bayi sudah berumur 2 bulan. Dan jenis kontrasepsi (KB) ada 2 macam, antara lain Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang sekali pemakaianya bisa bertahan selama 3 tahun, seperti KB spiral, implant atau susuk, dan kontrasepsi mantap. Serta metode kontrasepsi yang pemakaianya berkisar 1 sampai 3 bulan saja, seperti kondom, pil KB, dan suntik KB.

“Bagi ibu yang telah melahirkan secara operasi, apabila ingin memasang IUD maka pemasangannya di rumah sakit,” tambahnya.

Nurhayati berharap semoga dengan kegiatan kelas ibu hamil dapat meningkatkan pengetahuan, informasi, dan ketrampilan tentang kehamilan, persalinan, nifas, dan perawatan bayi baru lahir. Sehingga proses persalinan bisa aman, nifasnya nyaman, ibunya sehat, dan bayinya lahir dengan selamat.

Kegiatan kelas ibu hamil tersebut, diakhiri dengan senam yoga bagi ibu hamil yang dipandu oleh ketua TP PKK Desa Kutorenon Erdhavizahra Caprishinta. (KIM Kutorenon/Juna)