Karena Ketua Dan Bendahara Meninggal, Warga Biting Adakan Pilihan Pengurus Baru TPU Minak Koncar
- Jul 04, 2025
- Kim Kutorenon
- Keagamaan, Lingkungan Hidup

Kutorenon KIM – Akibat ketua dan bendahara Tempat Pemakaman Umum (TPU) Minak Koncar yang ada di Dusun Biting meninggal dunia, maka Pemerintah Desa Kutorenon bersama masyarakat Dusun Biting 1 dan Biting 2 mengadakan pemilihan pengurus TPU baru guna menjaga kelangsungan penataan dan ketertiban di TPU tersebut.
“H. Atim sebagai ketua pengurus makam, baru saja meninggal dunia dan Pak Saniman sebagai bendahara juga sudah lama meninggal akibat sakit, dan sekretarisnya sudah lama fakum karena kesibukan kegiatanya,“ ujar wakil ketua pangurus makam Minak Koncar yang lama, Junaedi saat diminta keterangan di sela kegiatanya.
Junaedi menambahkan, demi kelancaran pengelolaan dan pengaturan di TPU Minak Koncar, maka Pemerintah Desa Kutorenon mengundang seluruh ketua RW dan Ketua RT beserta tokoh agama dan tokoh masyarakat se-dusun Biting 1 dan Biting 2 untuk bermusyawarah pembentukan pengurus makam yang baru.
“Pak Inggi Faisal memerintahkan untuk musyawarah pembentukan pengurus makam baru yang diadakan di Gedung Serbaguna Perum Biting pada hari Jumat, 4 Juli 2025,” tambah junaedi.
Teknis pembentukan pengurus tersebut diawali dengan system voting dari calon pengurus perwakilan masing-masing RW meluputi RW 8 hingga RW 14, namun system ini gagal diganti dengan cara musyawarah mufakat akibat banyak ketua RW yang tidak mengajukan calonnya.
“Karena makam umum Minak Koncar meliputi Dusun Biting 1 dan Biting 2, maka untuk kebersamaan sepakat semua RW mencalonkan perwakilanya, namun yang mencalonkan hanya 3 dari 7 RW,” jelasnya.
Berdasarkan hasil musyawarah, maka ditetapkan Junaedi Abdillah sebagai ketua pengurus makam umum Minak Koncar Dusun Biting yang baru periode 2025 – 2030.
Sementara itu Kepala Desa Kutorenon, H. Faisal Rizal menyampaikan agar pengurus makam yang baru mampu menata tanah makam dengan labih efisien dan lebih tertata, agar perluasan makam ini dapat dimanfaatkan dalam waktu yang lebih lama.
“Pengurus makam yang baru hendaknya siap untuk mengatur tempat makam, jadi jangan semaunya sendiri karena tanah makamnya terbatas dan sulit untuk mencari tanah makam lagi,” ujar H. Faisal.
Dirinya berharap agar pengurus makam yang baru mampu melaksanakn amanah dengan baik walaupun besifat sosial, dan bagi masyarakat hendaknya selalu mendukung dan bekerja sama agar tanah makam bisa dikelola dengan baik dan efisien. (KIM Kutorenon/Juna)