Hasil Lokakarya Mini Lintas Sektor Tribulan Ke 2, Kutorenon Kategori Prasehat Dan Masuk 3 Besar Jumlah Sasaran Bian Se Sukodono

  • Jul 26, 2022
  • KIM Desa Kutorenon
  • Kesehatan

KUTORENON - Lokakarya Mini Lintas Sektor Tribulan ke 2 yang dilaksanakan di Puskesmas Sukodono pada hari Selasa (26/7/2022), dihadiri Kepala Puskesmas Sukodono, Camat Sukodono, Kapolsek Sukodono, Danramil, Kepala KUA Sukodono, Kepala KPP Sukodono, Kepala Desa se Sukodono, ketua TP PKK se Sukodono, Pokjanal dan kader posyandu se Sukodono.

Dalam sambutanya, Camat Sukodono Indriono Khrisna Murti menyampaikan bahwa trendnya kesehatan masih tetap yaitu Covid 19 dan stunting.

"Trend kesehatan masih tetap yaitu covid 19, Sukodono sudah melandai kasus covidnya, tetapi status pandemi belum dicabut artinya masih ada potensi penyebaran covid 19 sehingga masih ada penekanan vaksin 1, 2 dan boster. Yang kedua adalah stunting, ini masih menjadi perhatian pemerintah pusat, sehingga dari dinas kesehatan dan KB mengadakan program pendampingan pada keluarga yang berpotensi stunting, nanti hasilnya bisa dilihat di bulan timbang agustus," ujarnya.

Kapus Sukodono Dr. Rina Yulya Agustin dalam paparanya menyampaikan bahwa pencapaian Keluarga Sehat (KS) wilayah Sukodono masuk kategori Keluarga Prasehat termasuk Desa Kutorenon.

"Sukodono masuk 3 besar peralihan dari keluarga tidak sehat ke keluarga prasehat, Keluarga sehat indikatornya yaitu penderita hipertensi yang berobat tidak teratur dan tidak terkontrol, banyak warga yang belum terdaftar di BPJS dan tidak ikut KB," ujarnya.

Dokter Rina menambahkan bahwa bulan Agustus merupakan bulan timbang bersamaan dengan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Berdasar data Puskesmas Sukodono bahwa sasaran BIAN usia 9 sampai 59 bulan untuk Desa Kutorenon sejumlah 491 balita, nomer 3 setelah Sumberejo dan Dawuhan Lor.

"Bagi ibu ibu kader supaya menyampaikan pada ibu ibu balita supaya Agustus nanti balitanya hadir dalam rangka bulan timbang," ujarnya.

Tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dilingkungan sekolah di Sukodono belum mencapai 100%, dan untuk lingkungan dinas atau instansi diharapkan sudah memasang rambu rambu tanpa rokok.

"KTR Artinya tidak melarang merokok, tetapi kita juga melindungi hak yang tidak merokok agar bisa menghirup udara sehat dan bersih, tapi juga memberi peluang pada perokok asal di luar area KTR," imbuhnya.

Kemudian tentang demam berdarah mulai bulan Januari hingga bulan Juni 2022 di Sukodono trendnya naik, namun Desa Kutorenon menurut data masih terhitung rendah.

"Demam berdarah Sukodono naik terutama bulan Maret, untuk bulan juli masih tidak menentu, karena hujan atau tidak hujan bisa mempengaruhi DBD, jadi program satu rumah satu Jumantik supaya digiatkan lagi" ujar dr. Rina.

Tentang vaksin covid Sukodono masih terhitung rendah.

"Untuk Sukodono masuk 5 besar kecamatan yang vaksinya rendah," imbuhnya.

Di acara tersebut,  Kapolsek Sukodono Edy Santoso menghimbau agar semua warga Sukodono yang belum vaksin supaya tetap vaksin sampai boster.

"Pada kepala desa, supaya menghimbau warganya untuk tetap vaksin boster, dan saya berterima kasih pada kepala KUA yang masih solid persyaratan nikah harus vaksin baik calon pengantin maupun wali dan saksinya," ujarnya.

Dan acara loka karya mini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diahiri dengan pembacaan do'a oleh kepala KUA pada jam 11.45 WIB. (JUNA)