Akibat Intensitas Hujan Tinggi, Sungai di Sawaran Kulon Meluap Hingga Berdampak ke Biting
- Jan 28, 2024
- Kim Kutorenon
- Kebencanaan

Kutorenon. KIM – Intensitas hujan yang tinggi disertai angin kencang mengakibatkan meluapnya sungai di Desa Sawaran Kulon Kecamatan Kedungjajang, hingga luapanya berdampak di Sungai Bondoyudo Dusun Biting Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono Lumajang Jawa Timur. Sabtu (27/1/2024)
Ketua RW. 10 Dusun Biting 2, Abdul Karim menjelaskan, bahwa Sungai Bondoyudo yang ada di Dusun Biting merupakan tempat bertemunya tiga jenis sungai yang berbeda, antara lain aliran sungai dari Sawaran Kulon Kecamatan Kedungjajang, aliran sungai dari Rowo Kancu Kecamatan Padang, dan sungai Curah Menjangan aliran dari Senduro. Menurutnya, terjadinya luapan Sungai Bondoyudo di Dusun Biting, akibat intensitas hujan yang tinggi sehingga aliran sungai dari Sawaran Kulon meluap dan berdampak ikut meluapnya sungai di Biting tersebut.
“Yang banjir kemarin (27/1/2024) penyebabnya bukan dari sungai aliran Senduro, tapi dari Sawaran Kulon yang hampir masuk rumahnya warga, Alhamdulillah selamat,” ujarnya saat dimintai keterangan melalui handpone salulairnya. Minggu (28/1/2024)
Abdul Karim juga menyampaikan, bahwa dari tiga jenis sungai yang ada di Dusun Biting, aliran Sungai Curah menjangan yang paling berbahaya apabila menjadi penyebab banjir, karena aliran sungainya berasal dari dataran tinggi Senduro yang debit airnya sangat besar disertai airnya keruh bercampur lumpur dan kotoran.
“Sungai Curah Menjangan kemarin tidak banjir cuma sembeng tok, kalau banjir bahaya,” ujarnya.
Terjadinya luapan Sungai Bondoyudo di Dusun Biting, berdampak pada tergenangnya akses jalan keluar masuk ke Perumahan Biting sehingga mengganggu aktifitas pengguna jalan, dan banyaknya lahan pertanian dan perkebunan di sepanjang Sungai Bondoyudo yang terendam air.
Dalam kesempatan itu, Kepala Desa Kutorenon, H. Faisal Rizal menyampaikan, bahwa meluapnya sungai Bondoyudo tidak berdampak sampai ke pemukiman warga Biting, dikarenakan di sepanjang tepi Sungai Bondoyudo telah dibangun parapet yang bisa menghalangi masuknya aliran sungai ke pemukiman warga.
“Untung ada parapet, akhirnya air yang ke selatan masih bisa dikondisikan, tapi kalau tidak ada parapet bisa sampai ke rumah warga,” ujarnya.
H. Faisal juga menjelaskan, bahwa di sepanjang parapet ada celah untuk aliran sungai kecil yang mengarah ke Sungai Bondoyudo, akibatnya melalui celah tersebut luapan air Sungai Bondoyudo mengalir menggenanggi akses jalan ke Perumahan Biting.
“Solusinya nanti akan dibuatkan buka tutup di afur sungai kecil itu,” ujarnya.
H. Faisal juga berharap, bahwa selama musim penghujan, warga hendaknya selalu menjaga kebersihan saluran air di lingkunganya masing-masing dengan melakukan kerja bakti, agar bisa mengurangi terjadinya banjir.
“Pesan pada warga, di musim hujan harus sering-sering atua rajin-rajin membersihkan gorong-gorong atau saluran air, kalau bisa ketua RT dan RW menggerakan warganya untuk kerja bakti membersihkan drainase atau saluran air yang bisa menimbulkan tidak lancarnya aliran air,” ujarnya.
Terjadinya musibah ataupun bencana alam tidak bisa diprediksi oleh manusia, manusia hanya bisa berihtiar dan berusaha agar musibah bisa dicegah dan dihindari, dengan disertai memperbanyak do’a dan tawakal pada tuhan sang pencipta alam. (KIM Kutorenon/Jun)