9 Posyandu Desa Kutorenon Siap Laksanakan Integrasi Layanan Primer di Tahun 2025

  • Nov 18, 2024
  • Kim Kutorenon
  • Kesehatan, Layanan Kesehatan

Kutorenon KIM- 9 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Desa Kutorenon secara menyeluruh telah tertranformasi ke Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP). Tranformasi posyandu ILP tersebut bertujuan menata dan mengoordinasikan berbagai pelayanan kesehatan primer guna pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup bagi perseorangan, keluarga, dan masyarakat. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 2015 Tahun 2023.

“Di tahun 2025 semua posyandu harus melaksanakan ILP, jadi harus dimulai dengan melaksanakan progres kecil dulu dan berupaya bergerak pelan tapi pasti, dengan mengundang seluruh sasaran seluruh siklus hidup,”ujar tenaga kesehatan Puskesmas Sukodono bagian promosi kesehatan, Nurike Hanani Mahardika, S.KM saat diminta keterangan melalui handphone selulairnya. Senin (18/11/2024)

Menurut Nurike, ada beberapa perbedaan antara posyandu dan posyandu ILP, diantaranya yaitu sasaran layanan kesehatan, kalau posyandu layanan kesehatanya per program seperti posyandu balita dan posyandu lansia, sedangkan posyandu ILP melayani seluruh siklus hidup  mulai dari bayi, balita, ibu hamil dan nifas, remaja, usia produktif hingga lansia.

Kemudian kalau dulu di posyandu biasa dikenal istilah 4 meja pelayanan, sedangkan pada posyandu ILP berubah menjadi 5 langkah. Adapun langkah 1  melayani pendaftaran, langkah 2 melayani kegiatan penimbangan dan pengukuran, langkah 3 untuk pencatatan, langkah 4 untuk pelayanan kesehatan, dan langkah 5 untuk penyuluhan.

Nurike juga menjelaskan, pelayanan kesehatan primer guna pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup bagi perseorangan, keluarga, dan masyarakat. Harus dibarengi dengan peningkatan kompetensi dan kwalitas pengetahuan dan pelayanan dari para kader posyandu.

“Untuk posyandu ILP kader juga harus di bekali dan paham mengenai 25 kompetensi kader,” ujarnya.

Nurike menambahkan, bahwa saat awal merealisasikan program posyandu ILP terdapat beberapa kendala yang harus dievaluasi dan dicarikan solusi secara bersama-sama, agar layanan posyandu ILP bisa terlaksana dengan baik.

“Saat pelaksanaan posyandu ILP yang jadi kendala adalah jumlah sasaran yang lebih banyak sehingga pasti kader kewalahan, dan sasaran tidak bisa hadir semua karena terhalang sekolah atau bekerja terutama bagi usia remaja dan produktif,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu pengurus pokjanal TP PKK Desa Kutorenon, Sri Suliyantini menyampaikan, bahwa 9 Posyandu di Desa Kutorenon secara menyeluruh telah tertranformasi ke Posyandu ILP sehingga sudah melayani kesehatan berdasarkan siklus hidup bagi perseorangan, keluarga, dan masyarakat.

“Program posyandu ILP di awali bulan juli 2024 diujicobakan pada posyandu Cinderella dan posyandu Bintang Kecil saja, namun pada bulan september 2024 semua posyandu di Desa Kutorenon sudah ILP semua,” ujar Sri Suliyantini.

Semoga posyandu ILP Desa Kutorenon bisa melaksanakan layanan kesehatan berdasarkan siklus hidup bagi perseorangan, keluarga, dan masyarakat, dengan baik sehingga semua warga Desa Kutorenon bisa labih sehat, produktif, dan bermanfaat. (KIM Kutorenon/Juna)