Hama Tikus Merajalela , Petani Merana. ‎

  • Aug 04, 2025
  • GATRA DWI PATMA
  • PERTANIAN

Tunjungrejo, 4 Agustus 2025 — Petani di Desa Tunjungrejo, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang, kini menghadapi ancaman serius. Hama tikus menyerang sawah mereka secara besar-besaran, menyebabkan kerusakan parah dan potensi gagal panen. Serangan ini membuat para petani resah, terutama Bapak Joni dan rekan-rekannya yang kini menanggung kerugian besar.

‎Kerugian Puluhan Juta, Petani Bingung

‎Serangan tikus sudah terlihat sejak beberapa tahun terakhir. Menurut Bapak Joni, salah satu petani setempat, populasi tikus kali ini jauh lebih banyak dari biasanya. "Padi yang seharusnya sebentar lagi panen, batangnya habis digerogoti. Banyak yang roboh dan mengering," keluhnya.

‎Kerugian yang dialami para petani tidak main-main. Rata-rata setiap petani menderita kerugian hingga puluhan juta rupiah. Padahal, mereka sudah mengeluarkan banyak biaya untuk bibit, pupuk, dan perawatan. Kini, harapan akan hasil panen yang melimpah harus pupus karena serangan hama yang sulit dikendalikan.

‎Berbagai Upaya Belum Membuahkan Hasil

‎Para petani Tunjungrejo sudah mencoba berbagai cara untuk membasmi hama tikus. Mulai dari gropyokan (memburu tikus bersama-sama), menggunakan jebakan, hingga menebar racun. Namun, semua upaya itu belum efektif. "Tikus-tikus ini seperti sudah kebal. Kami sudah coba racun, tapi tidak ada efeknya," ujar Bapak Joni.

‎Situasi ini sangat mengkhawatirkan. Tanpa adanya solusi cepat, para petani terancam gagal panen total. Hal ini akan berdampak besar pada perekonomian mereka dan ketahanan pangan di tingkat desa.

‎Harapan Bantuan dari Pemerintah

‎Para petani Tunjungrejo berharap pemerintah daerah segera turun tangan. Mereka membutuhkan bantuan teknis dan bimbingan untuk mengatasi masalah ini. Bantuan berupa alat pengendali hama yang lebih modern atau cara-cara efektif lainnya sangat diharapkan.

‎"Kami berharap ada perhatian dari pemerintah. Kami butuh solusi agar masalah ini tidak terulang lagi di masa depan," kata Bapak Joni. Permintaan ini menjadi seruan bagi Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang untuk segera memberikan respons dan langkah konkret demi membantu para petani yang sedang merana.