Dosen Pembimbing KKN Unej Berkoordinasi dengan Kepala Desa Tunjungrejo Terkait Penarikan Mahasiswa

  • Aug 10, 2025
  • GATRA DWI PATMA
  • PENDIDIKAN

‎Tunjungrejo, 8 Agustus 2025 – Situasi di Desa Tunjungrejo, Kecamatan Yosowilangun, kembali menjadi sorotan. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN kolaborasi dari Universitas Jember (Unej), Sari Dewi Poerwanti, S.Sos., M.Kesos., hari ini melakukan koordinasi intensif dengan Kepala Desa Tunjungrejo, Bapak Sudarto. Pertemuan ini dilangsungkan menyusul keputusan mendadak pihak universitas untuk menarik 13 mahasiswa KKN dari desa tersebut.

‎Keputusan penarikan ini diambil sebagai langkah antisipasi keamanan setelah maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di beberapa desa di Lumajang, yaitu desa Alun-alun Kecamatan Ranuyoso dan Desa Tempeh Tengah Kecamatan Tempeh. Meskipun Desa Tunjungrejo tidak terdampak langsung, pihak Unej memandang perlu untuk mengambil tindakan preventif demi keselamatan para mahasiswanya.

‎Dalam pertemuan tersebut, Ibu Sari Dewi Poerwanti menyampaikan permohonan maaf atas penarikan mendadak ini. Ia menjelaskan bahwa keputusan tersebut merupakan hasil pertimbangan matang dari pihak universitas dan bukan karena adanya masalah di Desa Tunjungrejo. "Kami sangat menghargai kerja sama yang telah terjalin baik selama ini. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Ini murni karena pertimbangan keamanan," ujarnya.

‎Kepala Desa Tunjungrejo, Bapak Sudarto, memahami keputusan tersebut. Meskipun merasa kehilangan, ia mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh pihak universitas untuk menjaga keamanan para mahasiswa. "Tentu kami merasa sedih karena para mahasiswa harus pulang lebih cepat. Namun, kami juga mengerti bahwa keselamatan adalah yang utama," kata Bapak Sudarto.

‎Lebih lanjut, dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai kelanjutan program-program yang telah dirintis oleh mahasiswa KKN. Kedua belah pihak berkomitmen untuk memastikan bahwa program-program tersebut tidak berhenti di tengah jalan. Pihak desa akan berupaya melanjutkan inisiatif-inisiatif yang telah dimulai oleh para mahasiswa.

‎Meskipun demikian, Bapak Sudarto berharap situasi keamanan segera membaik agar program KKN kolaborasi dengan Unej dapat kembali dilanjutkan di masa mendatang. "Kami akan terus menjalin komunikasi dengan pihak universitas. Semoga ke depannya kita bisa kembali bekerja sama," pungkasnya.

‎Penarikan mahasiswa KKN ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya kewaspadaan dan kerja sama dalam menjaga keamanan lingkungan, terutama di tengah isu-isu kriminalitas yang sedang berkembang.