Dampak Kelangkaan BBM di Jember Meluas ke Lumajang, Antrean Kendaraan Mengular
- Jul 29, 2025
- KRISNA DWI O
- EKONOMI DAN SOSIAL

Selasa, 29 Juli 2025
Lumajang – Dampak kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang awalnya terjadi di Kabupaten Jember kini meluas hingga ke Kabupaten Lumajang. Sejak Kamis malam (28/7), sejumlah SPBU di wilayah Lumajang mengalami kekosongan stok BBM jenis pertalite dan solar, menyebabkan antrean kendaraan mengular hingga puluhan meter.
Pantauan di SPBU 54.763.01 di Jalan Raya Lumajang–Pasuruan, antrean kendaraan roda dua dan roda empat terlihat sejak pagi hari. Beberapa pengendara terpaksa memarkir kendaraan mereka di bahu jalan karena antrean yang membludak. Antusiasme warga begitu tinggi, khawatir kehabisan bahan bakar di tengah kondisi pasokan yang tidak menentu.
“Sudah dua hari ini susah dapat pertalite. Di Jember sempat antre tiga jam, sekarang di Lumajang juga sama. Katanya stok terbatas karena distribusi terganggu,” ujar Ahmad, warga Tempurejo yang sedang antre dengan sepeda motornya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lumajang, Budi Santoso, membenarkan adanya gangguan pasokan BBM ke wilayahnya. Menurutnya, kelangkaan ini merupakan imbas dari terhambatnya distribusi dari terminal BBM di Surabaya akibat cuaca ekstrem dan gangguan logistik.
“Kami telah berkoordinasi dengan Pertamina dan instansi terkait. Ada keterlambatan pasokan dari terminal utama, terutama untuk wilayah tapal kuda seperti Jember, Lumajang, dan Bondowoso. Kami berharap pasokan kembali normal dalam 1-2 hari ke depan,” jelas Budi.
Pihak Pertamina Regional Jawa Timur melalui keterangan resminya menyatakan bahwa pihaknya sedang mempercepat pengiriman tambahan melalui jalur darat dan menjamin tidak ada pengurangan kuota nasional. Namun, distribusi terhambat oleh kondisi jalan yang rusak di sejumlah titik akibat hujan deras beberapa hari terakhir.
Akibat kelangkaan ini, sejumlah aktivitas ekonomi di Lumajang mulai terganggu. Pengemudi angkutan umum dan truk barang mengeluhkan keterbatasan stok, sementara pelaku usaha mikro khawatir terhadap kelangsungan operasional mereka.
Pemerintah Kabupaten Lumajang mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, menggunakan BBM secara hemat, dan tidak melakukan pembelian dalam jumlah besar. Pihaknya juga akan mengaktifkan posko pemantauan BBM untuk memastikan distribusi merata dan transparan.
Situasi di lapangan terus dimonitor oleh aparat keamanan dan dinas terkait guna mencegah kerusuhan atau penimbunan BBM secara ilegal. Masyarakat diharapkan memantau informasi resmi dari pemerintah daerah dan SPBU terdekat terkait ketersediaan stok harian.