‎Air sulit, Petani menjerit!

  • Aug 04, 2025
  • KRISNA DWI O
  • PERTANIAN

Kekeringan parah kembali menghantam Desa Tunjungrejo , pada 4 Agustus 2025. Kondisi ini membuat para petani menjerit karena tanaman padi dan tembakau yang menjadi andalan mereka tidak mendapatkan pertumbuhan yang semestinya. Ketersediaan air yang menipis membuat usaha petani mengairi lahan menjadi sia-sia.

‎ salah satu petani, tampak putus asa di depan sawahnya yang kering kerontang. Padi yang baru ditanam terlihat menguning dan layu. "Sudah seminggu ini air tidak ada. Kami sudah coba pakai pompa air, tapi air yang keluar sangat sedikit dan tidak cukup untuk mengairi seluruh lahan. Tanaman jadi kerdil, tidak bisa tumbuh normal," keluhnya.

‎Biasanya, pada musim tanam seperti ini, saluran irigasi menjadi andalan. Namun, menurut beberapa warga, debit air dari hulu terus menurun drastis. Ditambah lagi, kondisi saluran yang tersumbat memperparah keadaan. "Air dari irigasi sudah tidak sampai ke sini. Kami benar-benar bingung harus bagaimana," ujar salah satu peteni.

‎Bantuan Mendesak dari Pemerintah

‎Kepala Desa Tunjungrejo, Sudarto, membenarkan situasi ini. "Kami sudah menerima laporan dari para petani. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena berdampak langsung pada hasil panen. Petani sudah mengeluarkan modal besar, tapi sekarang terancam rugi ," jelasnya.

‎‎"Kami sangat berharap pemerintah segera turun tangan. Jika tidak, bukan hanya petani yang rugi, tapi juga ketahanan pangan di desa ini akan terancam,".