Warga Tanam Seribu Pohon di Bantaran Sungai
- Jul 13, 2025
- Firdaus
- Edukasi

Malang, 13 Juli 2025 — Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan terus tumbuh di tengah masyarakat. Hal ini terlihat dalam aksi nyata yang dilakukan oleh warga Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, yang bersama komunitas pecinta lingkungan dan pelajar, menanam seribu pohon di bantaran Sungai Brantas pada Minggu pagi (13/7).
Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan “Hijaukan Sungai Kita”, sebuah inisiatif bersama antara warga, komunitas lingkungan "Hijau Lestari", Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, dan beberapa sekolah yang berada di sekitar kawasan tersebut. Aksi tanam pohon ini bertujuan untuk mengurangi erosi tanah, mencegah banjir, serta memperbaiki kualitas udara dan estetika kawasan bantaran sungai.
Ketua RW 03 Jodipan, Slamet Riyanto, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk mempercantik lingkungan, tetapi juga sebagai bentuk edukasi bagi warga agar lebih peduli terhadap alam. “Kami ingin mengubah bantaran sungai yang dulu kumuh dan gersang, menjadi kawasan hijau yang bermanfaat untuk semua. Ini bukan sekadar tanam pohon, ini tanam harapan,” ujarnya.
Jenis pohon yang ditanam bervariasi, mulai dari trembesi, ketapang kencana, tabebuya, mahoni, hingga pohon buah seperti mangga dan jambu. Penanaman dilakukan secara gotong royong oleh lebih dari 200 peserta, yang terdiri dari warga sekitar, siswa SMA, mahasiswa, hingga komunitas pecinta alam.
Menurut Kepala DLH Kota Malang, Dr. Arif Budianto, aksi tanam pohon ini sangat penting untuk menahan laju kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh alih fungsi lahan dan pencemaran. “Bantaran sungai adalah kawasan yang rawan abrasi. Dengan menanam pohon, akar-akar akan menahan tanah, menyerap air, dan menjadi habitat alami burung serta serangga. Ini akan memberi dampak ekologis jangka panjang,” jelasnya.
Kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi bagi anak-anak. Mereka diajarkan cara menanam, merawat, dan mengenali manfaat pohon. Ayu Lestari (16), pelajar dari SMA Negeri 5 Malang, mengaku senang bisa terlibat. “Ini pengalaman pertama saya menanam langsung di pinggir sungai. Ternyata menyenangkan dan menyehatkan juga,” katanya sambil tersenyum.
Selain menanam pohon, acara ini juga diisi dengan pembersihan sampah plastik, edukasi pemilahan sampah, dan pembagian bibit pohon gratis kepada warga yang ingin menanam di pekarangan rumah.
Warga berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai seremonial semata. Mereka telah membentuk Tim Pemantau Pohon, yang bertugas merawat dan mengawasi pertumbuhan pohon yang ditanam. Ke depan, area ini akan dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH) mini yang bisa diakses oleh masyarakat.
Aksi tanam seribu pohon ini membuktikan bahwa masyarakat mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga lingkungan. Melalui kebersamaan dan kepedulian, mereka telah menyemai masa depan yang lebih hijau untuk anak cucu kelak.
Menanam pohon hari ini adalah investasi untuk kehidupan esok hari.