Seniman Buat Mural Edukasi Cuci Tangan di Dinding Sekolah
- Jul 21, 2025
- Firdaus
- Edukasi, Kesehatan

Malang, 21 Juli 2025 — Sebuah aksi seni penuh makna dilakukan oleh para seniman muda di Kota Malang, yang berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan dan komunitas peduli sanitasi. Mereka membuat mural bertema edukasi cuci tangan di beberapa dinding sekolah dasar dan fasilitas umum di kawasan Kecamatan Sukun. Tujuan utama mural ini adalah mengajak masyarakat, terutama anak-anak, untuk membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat melalui cuci tangan pakai sabun.
Proyek mural ini dimulai sejak 17 Juli 2025 dan ditargetkan selesai pada akhir bulan. Hingga Senin (21/7), sudah ada lima mural berukuran besar yang menghiasi dinding SDN Sukun 1, Puskesmas Sukun, dan taman bermain anak. Lukisan mural dibuat berwarna cerah, penuh karakter kartun lucu, dan disertai pesan-pesan mudah dipahami anak-anak, seperti: "Cuci Tangan Sebelum Makan", "Lawan Kuman dengan Sabun", dan "Bersih Itu Sehat, Sehat Itu Hebat!"
Koordinator kegiatan mural, Rizky Aditya, yang juga merupakan ilustrator dan pengajar seni rupa, menyampaikan bahwa mural ini bukan sekadar hiasan dinding, melainkan media visual untuk membentuk kebiasaan positif sejak dini. “Kami percaya gambar bisa lebih mudah ditangkap oleh anak-anak dibanding tulisan panjang. Lewat warna dan tokoh-tokoh lucu, mereka akan lebih tertarik untuk mengingat pesan kesehatan,” ujar Rizky saat ditemui di lokasi pengerjaan.
Masyarakat sekitar menyambut baik inisiatif ini. Para guru di sekolah bahkan mengaku mulai menjadikan mural tersebut sebagai bahan ajar tambahan. Ibu Sri Wahyuni, guru kelas 3 SDN Sukun 1, menuturkan bahwa sejak ada mural, murid-murid menjadi lebih bersemangat mencuci tangan sebelum makan. “Sekarang mereka berebut ke wastafel sambil menirukan gambar di mural. Ini sangat membantu membentuk kebiasaan baik,” ujarnya.
Kegiatan ini juga melibatkan siswa SMA jurusan seni dan relawan dari komunitas lingkungan. Mereka tidak hanya ikut menggambar, tetapi juga turut menyebarkan selebaran edukatif dan membantu memperbaiki fasilitas cuci tangan di sekitar mural. Salah satu relawan, Anita (17 tahun), mengatakan bahwa terlibat dalam kegiatan ini membuatnya merasa bisa memberi dampak positif di lingkungan.
Dinas Kesehatan Kota Malang, melalui perwakilan Subbagian Promosi Kesehatan, menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan ini. “Mural edukatif seperti ini adalah bentuk inovatif dari promosi kesehatan masyarakat. Kami akan mendorong kegiatan serupa di kecamatan lain dan akan menambah titik mural di tempat strategis,” jelas dr. Fajar Nurhadi.
Melalui karya seni, pesan kesehatan yang dulu terasa membosankan kini hadir dalam bentuk yang menyenangkan. Diharapkan, kampanye visual ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya cuci tangan sebagai langkah sederhana tapi krusial dalam mencegah penyakit, terutama diare, flu, dan infeksi saluran pernapasan.
Dengan adanya mural edukasi ini, Kota Malang kembali menunjukkan bahwa inovasi dalam edukasi bisa datang dari lintas bidang. Kolaborasi antara seniman, komunitas, dan instansi kesehatan menjadi bukti nyata bahwa perubahan perilaku bisa dimulai dari hal kecil yang dikemas secara kreatif.
Jika Anda ingin saya bantu membuat versi selebaran, spanduk, atau media sosial dari berita ini, tinggal beri tahu saja!