Rehabilitasi Fisik Pascainfeksi COVID-19 pada Anak

  • Jul 15, 2025
  • Anwar
  • Kesehatan

 

Mengembalikan Kekuatan Fisik, Fungsi Pernapasan, dan Kualitas Hidup Anak Pasca COVID-19

Malang,15 Juli 2025 — Meskipun pandemi COVID-19 mulai mereda, dampaknya masih terasa bagi banyak anak yang pernah terinfeksi, terutama yang mengalami gejala sedang hingga berat. Beberapa anak mengalami kelelahan berkepanjangan, gangguan pernapasan, nyeri otot, dan penurunan kebugaran fisik. Untuk membantu pemulihan menyeluruh, kini diterapkan program rehabilitasi fisik pascainfeksi COVID-19 khusus untuk anak-anak.

Rehabilitasi ini bertujuan memulihkan kekuatan otot, kapasitas paru, kemampuan aktivitas fisik, serta mengurangi gejala sisa (post-COVID symptoms) yang memengaruhi kualitas hidup anak sehari-hari.

Post-COVID pada Anak: Lebih dari Sekadar Batuk dan Lelah

Berbeda dengan infeksi akut, sindrom pascainfeksi atau Long COVID bisa muncul setelah anak dinyatakan negatif dari infeksi virus. Gejala yang umum dijumpai antara lain:

  • Kelelahan yang tidak membaik meskipun istirahat

  • Napas pendek atau sesak saat beraktivitas

  • Penurunan nafsu makan dan berat badan

  • Gangguan konsentrasi dan perubahan suasana hati

  • Kesulitan tidur dan nyeri otot atau sendi

Menurut dr. Rini Hardiyanti, Sp.A(K), dari RSAB Harapan Kita Jakarta, “COVID-19 bukan sekadar infeksi virus biasa. Dampaknya bisa jangka panjang, dan anak-anak membutuhkan pendampingan medis serta fisioterapi untuk pulih secara menyeluruh.”

Pendekatan Rehabilitasi Fisik yang Digunakan

Rehabilitasi fisik pada anak pasca-COVID disesuaikan dengan usia, riwayat infeksi, dan kondisi fungsional anak. Pendekatan fisioterapi yang diterapkan antara lain:

  • Latihan pernapasan seperti diaphragmatic breathing dan pursed-lip breathing untuk meningkatkan efisiensi oksigenasi paru-paru.

  • Latihan toleransi aktivitas bertahap seperti berjalan, senam ringan, dan naik tangga guna membangun kembali daya tahan kardiorespirasi.

  • Latihan penguatan otot menggunakan permainan fisik ringan atau latihan fungsional.

  • Teknik relaksasi dan postural untuk mengurangi kelelahan dan meningkatkan postur tubuh setelah lama tidak aktif.

  • Latihan kognitif ringan untuk anak yang mengalami brain fog pascainfeksi.

Program ini dilakukan dalam suasana menyenangkan, penuh interaksi, dan melibatkan orang tua agar anak tidak merasa tertekan atau bosan.

Dampak Rehabilitasi Fisik: Anak Lebih Aktif dan Percaya Diri

Anak-anak yang mengikuti program rehabilitasi secara rutin menunjukkan peningkatan signifikan dalam kualitas hidup. Mereka kembali aktif, bisa bersekolah, bermain, dan mengikuti aktivitas fisik tanpa cepat lelah.

“Anak saya dulu habis sembuh dari COVID cepat capek dan tidak mau main keluar. Setelah terapi fisik dua minggu, dia mulai aktif lagi dan berani naik sepeda,” ujar Ayu, ibu dari pasien 9 tahun di Klinik Tumbuh Kembang Cempaka Putih, Jakarta.

Kesimpulan: Rehabilitasi Fisik sebagai Langkah Pemulihan Menyeluruh

COVID-19 telah mengubah cara kita melihat pentingnya pemulihan jangka panjang, terutama pada anak. Rehabilitasi fisik pascainfeksi menjadi solusi penting untuk memastikan anak tidak hanya sembuh secara medis, tetapi juga pulih secara fungsional dan psikologis. Dengan pendampingan fisioterapis dan dukungan keluarga, anak dapat kembali aktif, sehat, dan bahagia.