Program Pemulihan Kardiovaskular Terpadu untuk Anak

  • Jul 17, 2025
  • Anwar
  • Kesehatan

 

Meningkatkan Kualitas Hidup Anak dengan Gangguan Jantung Sejak Dini

Malang'17 Juli 2025 – Kesehatan jantung tidak hanya menjadi perhatian orang dewasa. Anak-anak dengan gangguan kardiovaskular kini juga mendapat perhatian serius melalui program rehabilitasi terpadu yang melibatkan berbagai disiplin ilmu, termasuk fisioterapi, kardiologi pediatrik, dan psikologi anak.

Program ini bertujuan untuk memulihkan fungsi jantung anak-anak secara optimal, memfasilitasi adaptasi terhadap aktivitas fisik, serta mendukung kualitas hidup jangka panjang.


Latar Belakang Meningkatnya Kasus Kardiovaskular Pediatrik

Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan jumlah anak dengan masalah jantung bawaan maupun didapat, seperti Congenital Heart Disease (CHD), miokarditis, hingga hipertensi pediatrik. Menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sekitar 8 dari 1.000 bayi yang lahir hidup mengalami kelainan jantung bawaan.

“Banyak anak dengan CHD mengalami keterlambatan perkembangan fisik karena aktivitasnya dibatasi sejak dini,” ujar dr. Maya Pradipta, Sp.A(K), konsultan kardiologi anak dari RSCM.


Pemulihan Bukan Hanya Medis, Tapi Fungsional

Program pemulihan kardiovaskular ini dirancang dalam beberapa fase, dimulai dari fase akut pasca-intervensi medis hingga fase pemeliharaan jangka panjang. Fisioterapi berperan penting, terutama dalam meningkatkan daya tahan kardiovaskular dan memperbaiki kemampuan fungsional anak.

Menurut M. Rizky, S.Ft, fisioterapis spesialis pediatrik, pendekatan yang digunakan bersifat individual dan terstruktur. "Kami menggunakan prinsip FITT (Frequency, Intensity, Time, Type) dalam latihan, serta memonitor denyut jantung dan skala Borg selama aktivitas fisik," jelasnya.

Latihan seperti jalan di treadmill, bersepeda statis, serta permainan aktif disesuaikan dengan kapasitas dan usia anak. Evaluasi berkala dilakukan menggunakan uji enam menit jalan (6-minute walk test), pengukuran VO2max, dan pemantauan detak jantung.


Pendekatan Psikososial dan Keluarga

Selain aspek fisik, aspek emosional anak juga diperhatikan. Anak dengan riwayat penyakit jantung sering mengalami kecemasan, depresi, atau keterbatasan sosial. Oleh karena itu, psikolog anak turut dilibatkan untuk membantu anak mengatasi trauma dan meningkatkan kepercayaan dirinya.

Tak kalah penting, edukasi bagi orang tua menjadi bagian dari program ini. Mereka diberikan pelatihan tentang pengawasan aktivitas harian anak, tanda-tanda kelelahan jantung, serta pemberian nutrisi yang mendukung fungsi kardiovaskular.


Menuju Masa Depan yang Lebih Sehat

Program ini telah dijalankan di beberapa rumah sakit besar di Indonesia seperti RSCM, RS Jantung Harapan Kita, dan RSUP Hasan Sadikin. Hasilnya cukup menggembirakan. Anak-anak menunjukkan peningkatan toleransi latihan, penurunan kelelahan, dan kemampuan mengikuti kegiatan sekolah lebih baik.

“Rehabilitasi jantung bukan hanya milik orang dewasa. Anak-anak juga berhak untuk hidup aktif dan sehat. Inilah investasi masa depan mereka,” tegas dr. Maya.

Melalui program pemulihan kardiovaskular terpadu, anak-anak dengan gangguan jantung kini memiliki harapan untuk tumbuh lebih kuat, lebih mandiri, dan lebih bahagia.