Mahasiswa UB Adakan Musyawarah Masyarakat RW di Balai Desa Sitirejo

  • May 03, 2025
  • Luluk Rukiani
  • Kesehatan, KKN

 

Mahasiswa UB Adakan Musyawarah Masyarakat RW di Balai Desa Sitirejo

Dusun Temu, Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir – Jumat, 02 Mei 2025, mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) mengadakan Musyawarah Masyarakat Rukun Warga (MMRW) yang bertempat di Balai Desa Sitirejo. Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang telah dijalankan oleh mahasiswa UB di Dusun Temu RW 03, mencakup empat RT yaitu RT 02, RT 03, RT 05, dan RT 10.

Musyawarah ini bertujuan untuk menyampaikan hasil sekaligus mengevaluasi pelaksanaan tiga program utama mahasiswa yang telah berlangsung di komunitas. Ketiga program tersebut adalah Pendekar, Semriwing, dan Sedia. Kegiatan ini menghadirkan perwakilan dari masyarakat di empat RT sasaran program, serta tokoh masyarakat dan perangkat desa.

Hadir dalam kegiatan ini Kepala Desa Sitirejo Bapak Buwang Suharja yang juga memberikan sambutan, Kepala Dusun Temu Bapak Harmaji, serta Ketua RW 03 Hj. Iwan. Suasana musyawarah berlangsung terbuka dan partisipatif, memberikan ruang kepada warga untuk memberikan masukan serta mengutarakan pendapat atas pelaksanaan program mahasiswa.

Evaluasi Program Pendekar

Program Pendekar atau Pemuda Berdikari ditujukan untuk mendukung kemandirian pemuda desa melalui pelatihan keterampilan praktis. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa memberikan pelatihan dasar seperti keterampilan menjahit, membuat kerajinan, dan pengenalan pemasaran digital.

Warga, khususnya para pemuda, menyambut antusias pelatihan ini. Mereka berharap kegiatan serupa dapat berkelanjutan dan disertai dengan praktik langsung maupun tindak lanjut berupa pembinaan. Ada pula harapan agar pelatihan digital marketing bisa diperluas agar para pemuda memiliki peluang memasarkan produk lokal ke pasar yang lebih luas.

Program Semriwing

Program kedua, Semriwing, berfokus pada peningkatan kesadaran kesehatan lingkungan dan gaya hidup bersih. Mahasiswa memberikan penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, sanitasi rumah tangga, dan kebiasaan hidup sehat. Salah satu kegiatan yang disambut baik oleh warga adalah senam bersama, yang selain menyehatkan juga mempererat keakraban antarwarga.

Peserta kegiatan merasa lebih memahami pentingnya kebersihan sebagai upaya pencegahan penyakit. Mereka menyampaikan bahwa edukasi yang disampaikan mahasiswa bersifat aplikatif dan mudah dipraktikkan. Ada juga usulan agar kegiatan senam bisa dijadikan agenda rutin dan lebih banyak melibatkan ibu-ibu kader kesehatan desa.

Program Sedia

Program ketiga, Sedia, merupakan singkatan dari Senam Diabetes dan Edukasi untuk Lansia. Mahasiswa berupaya memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga pola makan, mengenali gejala diabetes melitus, dan menjaga aktivitas fisik secara teratur. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah senam untuk penderita diabetes dan lansia.

Masyarakat terlihat antusias mengikuti kegiatan senam yang dipandu oleh mahasiswa. Mereka merasa kegiatan ini sangat bermanfaat dan membantu memahami pentingnya pola hidup sehat. Selain itu, mereka juga berharap agar kegiatan edukasi ini dapat diteruskan oleh kader-kader kesehatan lokal setelah program mahasiswa berakhir.

Sambutan Kepala Desa

Dalam sambutannya, Kepala Desa Sitirejo Bapak Buwang Suharja menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan kontribusi mahasiswa UB. Menurutnya, program-program yang diusung mahasiswa sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Beliau menekankan pentingnya keberlanjutan program agar hasil positif yang telah dirasakan warga bisa terus berkembang.

Beliau juga menyampaikan bahwa dukungan pemerintah desa akan terus diberikan selama kegiatan-kegiatan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat terus berjalan. Kepala desa berharap agar setelah mahasiswa kembali ke kampus, warga dan perangkat desa dapat meneruskan semangat dan praktik baik yang telah dibangun.

Penutupan Musyawarah

Musyawarah Masyarakat RW ditutup dengan sesi diskusi terbuka dan dokumentasi bersama antara mahasiswa dan warga. Dalam sesi ini, banyak warga menyampaikan apresiasi serta keinginan agar kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak warga.

Melalui musyawarah ini, terlihat bahwa keterlibatan langsung masyarakat menjadi kunci keberhasilan program pengabdian. Kolaborasi antara mahasiswa, warga, dan perangkat desa berhasil membentuk ruang partisipasi yang aktif dan saling menghargai.

Musyawarah ini menjadi momentum penting untuk menyatukan suara masyarakat dan memperkuat jalinan komunikasi antara mahasiswa dan warga. Evaluasi terhadap program Pendekar, Semriwing, dan Sedia bukan hanya menjadi catatan kegiatan semata, tetapi juga pijakan menuju upaya pemberdayaan yang lebih berkelanjutan di Dusun Temu RW 03 Desa Sitirejo.