Mahasiswa Ciptakan Alat Cuci Tangan Otomatis
- Jul 13, 2025
- Firdaus
- Edukasi

Malang, 13 Juli 2025 — Inovasi membanggakan kembali lahir dari kalangan generasi muda. Sekelompok mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang berhasil menciptakan alat cuci tangan otomatis berbasis sensor gerak, sebagai solusi praktis dan higienis dalam menjaga kebersihan tangan, terutama di masa pasca-pandemi.
Inovasi ini digagas oleh lima mahasiswa jurusan Teknik Elektro yang tergabung dalam tim “CleanTech”, yaitu Dio Pratama, Salsabila Nuraini, Farhan Alwi, Nabila Rizky, dan Bagas Arya. Mereka menciptakan alat cuci tangan otomatis yang mampu mengeluarkan sabun dan air secara otomatis hanya dengan mendeteksi gerakan tangan, tanpa perlu menyentuh permukaan apa pun.
Menurut ketua tim, Dio Pratama, ide ini muncul setelah mereka melihat banyak tempat umum masih menggunakan keran manual yang rentan menjadi media penyebaran kuman. “Padahal, salah satu kunci mencegah penyakit infeksi adalah mencuci tangan yang benar dan bersih. Tapi alat yang higienis dan terjangkau masih terbatas, apalagi di fasilitas umum seperti pasar tradisional dan terminal,” ujarnya.
Alat ini menggunakan sensor inframerah untuk mendeteksi tangan dan mikrokontroler sederhana sebagai otaknya. Setelah tangan terdeteksi, alat akan mengaktifkan pompa kecil untuk mengeluarkan sabun, lalu membilasnya dengan air. Seluruh sistem dirancang hemat energi dan dapat dioperasikan menggunakan daya listrik rendah atau tenaga surya.
Menariknya, alat ini juga dilengkapi fitur suara edukatif yang memberikan panduan cuci tangan sesuai standar WHO. “Kami ingin alat ini tidak hanya berfungsi secara teknis, tapi juga memberi edukasi langsung ke pengguna,” tambah Salsabila Nuraini, anggota tim.
Karya ini telah dipamerkan dalam ajang Pekan Inovasi Mahasiswa Nasional 2025 di Jakarta dan mendapat perhatian khusus dari Kementerian Kesehatan. Mereka menyebut bahwa alat tersebut potensial untuk digunakan di sekolah-sekolah, puskesmas, dan tempat umum lainnya.
Dosen pembimbing tim, Dr. Ir. Yuniarto Wibowo, M.T., mengatakan bahwa inovasi ini adalah hasil dari kombinasi riset, empati sosial, dan semangat kewirausahaan mahasiswa. “Saya bangga mereka tidak hanya berpikir soal teknologi, tapi juga dampak sosialnya. Ini contoh nyata teknologi tepat guna,” ujarnya.
Saat ini, tim CleanTech tengah menjalin kerja sama dengan mitra UMKM lokal untuk memproduksi alat ini dalam skala kecil dan memasarkannya ke sekolah serta warung makan. Harganya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp300 ribu, jauh lebih murah dibanding produk impor sejenis.
Masyarakat pun menyambut baik alat ini. Bu Reni (45), pemilik warung makan di kawasan Lowokwaru, mengaku terbantu. “Pelanggan jadi lebih rajin cuci tangan, apalagi anak-anak. Saya pasang di depan warung dan hasilnya bagus. Praktis dan bersih,” katanya.
Dengan semangat inovasi dan kepedulian sosial, para mahasiswa ini membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari ide sederhana yang dijalankan dengan komitmen. Harapannya, alat cuci tangan otomatis ini dapat memperkuat budaya hidup bersih dan mencegah penyebaran penyakit di masa depan.
Teknologi untuk kemanusiaan, dari kampus untuk negeri.