Dompet Digital dengan Proteksi Biometrik, Inovasi Aman di Era Transaksi Digital

  • Jul 26, 2025
  • Firdaus
  • Informasi

 

Seiring meningkatnya penggunaan teknologi finansial, tren penggunaan dompet digital (e-wallet) di Indonesia terus melonjak. Dari belanja harian, membayar transportasi, hingga transaksi lintas negara, e-wallet telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat modern. Namun, di tengah pertumbuhan tersebut, kekhawatiran akan keamanan data dan potensi penyalahgunaan juga meningkat. Untuk menjawab tantangan ini, sejumlah perusahaan teknologi kini menyematkan fitur proteksi biometrik pada dompet digital sebagai langkah keamanan mutakhir.

Proteksi biometrik adalah teknologi yang menggunakan karakteristik unik dari individu, seperti sidik jari, wajah, atau pemindaian iris, untuk mengautentikasi akses. Fitur ini telah lama digunakan pada perangkat ponsel dan kini diintegrasikan lebih dalam ke sistem pembayaran digital.

Transaksi Lebih Aman dan Praktis

Salah satu keunggulan dari dompet digital berbasis biometrik adalah kenyamanan yang tidak mengorbankan keamanan. Pengguna cukup menempelkan jari pada sensor, atau menggunakan pemindai wajah di ponsel mereka, untuk mengakses aplikasi dan menyetujui pembayaran—tanpa perlu memasukkan PIN atau kata sandi yang rentan terhadap pencurian.

"Bagi saya, fitur sidik jari di dompet digital sangat membantu. Tidak hanya lebih cepat, tapi juga terasa lebih aman dibandingkan harus mengetik PIN di tempat umum," ujar Diah, seorang karyawan swasta di Malang yang aktif menggunakan aplikasi e-wallet untuk kebutuhan sehari-hari.

Dukungan dari Perbankan dan Fintech

Beberapa aplikasi dompet digital populer di Indonesia seperti OVO, DANA, GoPay, dan LinkAja telah mulai mengintegrasikan fitur keamanan biometrik. Bank digital dan perusahaan fintech juga turut mendukung, bahkan beberapa sudah mengembangkan sistem enkripsi ganda yang menggabungkan biometrik dan autentikasi dua langkah (2FA) untuk mengamankan data pengguna.

Selain sebagai langkah pengamanan terhadap pembobolan akun, teknologi biometrik juga bermanfaat dalam mencegah penyalahgunaan saat ponsel hilang atau dicuri. Tanpa kecocokan data biometrik, akses ke dompet digital menjadi mustahil.

Tantangan: Privasi dan Regulasi

Namun, penerapan biometrik dalam sistem keuangan tetap menyisakan sejumlah tantangan. Salah satu isu utama adalah privasi data. Data biometrik adalah informasi sensitif yang tidak dapat diubah seperti kata sandi. Jika data ini jatuh ke tangan yang salah, risikonya bisa sangat besar.

Untuk mengatasi hal ini, beberapa penyedia dompet digital bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna memastikan bahwa proses penyimpanan dan pengelolaan data biometrik dilakukan secara aman dan sesuai dengan regulasi perlindungan data pribadi.

Masa Depan Dompet Digital

Dengan semakin banyaknya pengguna yang sadar akan pentingnya keamanan digital, fitur proteksi biometrik diprediksi akan menjadi standar baru dalam ekosistem e-wallet di masa depan. Inovasi ini tidak hanya mendukung pengalaman pengguna yang lebih cepat dan nyaman, tetapi juga menjadi tameng penting dalam menghadapi maraknya kejahatan siber.

Dompet digital dengan proteksi biometrik adalah jawaban atas kebutuhan zaman—menggabungkan teknologi canggih dengan kebutuhan sehari-hari dalam bertransaksi, sambil memastikan bahwa setiap pengguna merasa aman dan terlindungi.