Workshop Batik Ecoprint: Pemberdayaan Ibu-ibu Kampung Bunga Grangsil Bersama Universitas Negeri Malang
- Jun 16, 2025
- Abdilla Mahardika
- EDUKASI DAN LITERASI, UMKM DAN PARIWISATA

Workshop Batik Ecoprint: Pemberdayaan Ibu-Ibu Kampung Bunga Grangsil Bersama Universitas Negeri Malang
Grangsil, 16 Juni 2025 — Semangat pemberdayaan ekonomi lokal kembali menyala di Kampung Bunga Grangsil, Desa Jambangan, Kecamatan Dampit. Sebuah kegiatan bertajuk "Workshop Pengembangan Kewirausahaan Berbasis Batik Ecoprint" sukses digelar selama satu hari penuh di Sekretariat Koperasi Jasa Kampung Bunga Grangsil, dengan peserta dari kalangan ibu-ibu anggota koperasi Serba Usaha Kampung Bunga Grangsil.
Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat dari tim dosen dan mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang, yang bertujuan untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat, khususnya perempuan, melalui pelatihan keterampilan berbasis potensi lokal.
Sebanyak 14 peserta, yakni Sriwati, Ariningsih, Sunarmi, Kustiani, Srianing, Kasemi, Ayu, Sulastri, Mistin, Ike, Yeti, Reva, Nurhayati, dan Nanik, tampak antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan. Mereka belajar langsung dari narasumber ahli, Bu Eka Suryandari dari Malang, yang dikenal aktif dalam pengembangan kerajinan ramah lingkungan, khususnya teknik batik ecoprint yang memanfaatkan pewarna alami dari dedaunan dan bunga.
Dalam sesi workshop, peserta diajak memahami filosofi batik ecoprint, teknik pemilihan bahan, proses pembuatan motif alami, hingga cara pengemasan produk agar siap dijual secara komersial. Selain itu, peserta juga dibimbing untuk membangun jiwa kewirausahaan agar dapat mengembangkan potensi usaha yang berkelanjutan.
Kegiatan ini dipandu oleh para dosen pengabdi dari Universitas Negeri Malang, yakni Muhammad Fuad, Afwan Hariri, dan Subagyo, serta didampingi oleh tiga mahasiswa pendamping, yaitu Rifqi Wafy Azzuhri, Ghina Rahima Izza Ramadhani, dan Fitri Hosnul. Kolaborasi antara akademisi dan masyarakat ini berjalan dinamis dan penuh interaksi yang membangun.
Dalam sambutannya, perwakilan dari tim dosen menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya membangun kewirausahaan berbasis komunitas yang dapat memberikan nilai tambah bagi produk lokal dan meningkatkan pendapatan keluarga, khususnya di kalangan perempuan pedesaan.
Para peserta mengaku sangat senang dan berharap kegiatan seperti ini bisa diadakan kembali dengan topik lanjutan, seperti pemasaran digital atau branding produk.
“Saya sangat senang bisa belajar langsung cara membuat batik ecoprint. Selain ramah lingkungan, hasilnya juga cantik dan punya nilai jual tinggi,” ujar Sriwati, salah satu peserta.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan hasil karya peserta yang telah berhasil membuat batik ecoprint dengan motif khas alam Grangsil. Dengan semangat baru dan ilmu yang didapat, ibu-ibu anggota koperasi siap melangkah menuju wirausaha kreatif berbasis lokalitas.