Sosialisasi GERDAL Hama Tikus : Petani diberikan Obat Untuk Basmi Tikus

  • Feb 27, 2025
  • Abdilla Mahardika
  • EDUKASI DAN LITERASI, PERTANIAN DAN PETERNAKAN

Sosialisasi GERDAL Hama Tikus di Desa Jambangan: Petani Diberikan Obat Pengendali Hama

Jambangan, 27 Februari 2025 – Dalam upaya mengendalikan wabah tikus yang mengancam hasil panen, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Dampit menggelar Sosialisasi Gerakan Pengendalian (GERDAL) Wabah Tikus di Desa Jambangan. Acara ini berlangsung di Saung Tani Sawah Rodjo, Krajan, Desa Jambangan, dan dihadiri oleh berbagai pihak yang peduli terhadap sektor pertanian.

Dalam kegiatan ini, hadir penyuluh pertanian dari BPP Kecamatan Dampit, yakni PPL Prihantono, Brillianti, dan Sriwati, serta perwakilan dari Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), yaitu Juwedi dan Pak Edy. Mereka memberikan pemaparan tentang pentingnya pengendalian hama tikus secara terpadu untuk mencegah kerusakan tanaman dan menekan kerugian petani.

Turut hadir dalam sosialisasi ini kelompok Tani Barokah 1 yang diketuai oleh Bapak Wasidi. Sekitar 50 petani dan pemilik lahan di Sawah Rodjo mengikuti acara ini dengan antusias. Mereka mendapatkan edukasi mengenai teknik pengendalian hama tikus yang efektif, termasuk penggunaan racun tikus yang tepat dan aman bagi lingkungan.

Dalam kesempatan ini, pengurus Kelompok Tani Barokah 1 juga menyalurkan obat pembasmi tikus kepada para anggota kelompok. Obat ini diharapkan dapat langsung digunakan oleh para petani untuk mempraktikkan ilmu yang telah mereka peroleh dari sosialisasi ini. Dengan demikian, para petani bisa lebih siap dalam menangani serangan hama tikus di lahan mereka masing-masing.

Tidak hanya dari pihak pertanian, kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah desa Jambangan. Selain itu, Babinsa Desa Jambangan, Bapak Serda Yusuf Efendi, turut hadir untuk mendampingi kegiatan dan memberikan dukungan terhadap gerakan ini.

Dalam sosialisasi tersebut, PPL Prihantono menekankan bahwa pengendalian tikus tidak bisa dilakukan secara individual, tetapi harus melibatkan seluruh petani secara bersama-sama. “Tikus adalah hama yang sangat adaptif dan cepat berkembang biak. Jika kita tidak melakukan pengendalian secara serempak, maka upaya yang dilakukan secara individu tidak akan efektif,” ujar Prihantono dalam pemaparannya.

Sementara itu, perwakilan POPT, Juwedi, menjelaskan bahwa salah satu cara yang efektif dalam pengendalian tikus adalah dengan memanfaatkan musuh alami tikus, seperti burung hantu dan ular sawah. “Selain menggunakan racun, kita juga bisa mengupayakan keseimbangan ekosistem dengan menjaga populasi pemangsa alami tikus. Ini akan membantu mengurangi populasi tikus secara alami tanpa merusak lingkungan,” tambahnya.

Ketua Kelompok Tani Barokah 1, Bapak Wasidi, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Ia berharap kegiatan serupa bisa dilakukan secara rutin agar petani semakin teredukasi dan siap menghadapi hama yang sering kali merugikan hasil panen mereka.

Dengan adanya sosialisasi ini, para petani di Desa Jambangan kini memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai pengendalian hama tikus. Diharapkan, langkah ini bisa membantu meningkatkan hasil pertanian dan mencegah kerugian akibat serangan hama di masa mendatang.