Semarak Bersih Desa Jambangan 2025: Harmoni Majelis Sholawat dalam Bingkai Tradisi dan Spiritualitas
- Jul 16, 2025
- Wahyu Cahyono
- SOSIAL KEMASYARAKATAN , TRADISI DAN BUDAYA, KEAGAMAAN






Semarak Bersih Desa Jambangan 2025: Harmoni Majelis Sholawat dalam Bingkai Tradisi dan Spiritualitas
Jambangan, 15 Juli 2025 — Suasana khidmat dan penuh syahdu menyelimuti pelataran Balai Desa Jambangan, Selasa malam (15/7), ketika gema sholawat menggema dari panggung utama dalam rangkaian kegiatan Bersih Desa yang tahun ini mengusung tajuk kebersamaan dan spiritualitas melalui penampilan gabungan dari Majelis Sholawat Jambangan bertajuk “7 Majelis 1 Cinta.”
Kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian rutin tahunan desa sebagai bentuk syukur dan pelestarian tradisi, serta sarana untuk mempererat ukhuwah islamiyah antarwarga. Sejak selepas waktu Isya’, masyarakat dari berbagai dusun tampak memadati area sekitar Balai Desa, membawa semangat kebersamaan untuk mengikuti malam sholawat yang dibingkai secara khidmat dan semarak.
Majelis Sholawat Alfa Salam Buka Kegiatan
Kegiatan diawali dengan penampilan Majelis Sholawat Alfa Salam sebagai pra acara. Grup sholawat yang beranggotakan Muslimat dan Fatayat dari Dusun Jegong ini tampil anggun membawakan sejumlah lantunan sholawat yang memadukan suara merdu dan iringan rebana yang ritmis. Kehadiran kelompok perempuan ini tidak hanya memperkaya ragam suara dalam pentas malam itu, tetapi juga menjadi simbol partisipasi aktif perempuan dalam kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan di Desa Jambangan.
Sambutan Kepala Desa dan Penampilan Puncak
Setelah penampilan pra acara, Ustadz Sugeng Suhud membacakan susunan acara inti yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan resmi dari Kepala Desa Jambangan, Bapak Eko Budi Cahyono, ST. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya sinergi antara unsur pemerintah desa, tokoh agama, dan masyarakat dalam menjaga tradisi keislaman dan budaya lokal seperti kegiatan bersih desa ini.
Dilanjutkan sambutan dari ketua ranting NU Jambangan ustad Ahmad Junaidi pentingnya menjaga kekompakan antar majelis yang tergabung di majelis sholawat jambangan
Memasuki acara inti, penampilan paduan hadroh dari "7 Majelis 1 Cinta" menyita perhatian hadirin. Majelis sholawat dari berbagai dusun di Jambangan bersatu dalam satu panggung, menunjukkan harmonisasi yang kuat dalam kebersamaan. Denting rebana dan lantunan sholawat bergantian mengalun dari setiap kelompok dengan gaya khas masing-masing, namun tetap berpadu dalam satu irama dakwah dan cinta kepada Rasulullah SAW.
Mahallul Qiyam dan Mauidhoh Hasanah
Puncak spiritualitas malam itu terasa saat sesi mahallul qiyam, sebuah prosesi berdiri bersama untuk memuliakan Rasulullah, yang dipimpin oleh Majelis Sholawat Al-Hidayah. Jamaah yang hadir larut dalam kekhusyukan, bersalawat sembari berdiri dengan penuh takzim, mempertegas makna penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Sebagai penutup, Kyai Muslihin menyampaikan mauidhoh hasanah yang disampaikan dengan penuh hikmah dan keteduhan. Beliau mengajak seluruh jamaah untuk terus menjaga amalan bershalawat dan memperkuat keimanan di tengah dinamika kehidupan modern. Dalam wejangan tersebut juga ditekankan nilai penting kebersihan jiwa dan lingkungan, seiring dengan semangat bersih desa yang sedang diusung.
Setelah tausiyah, Kyai Muslihin memimpin doa bersama sebagai penutup acara. Suasana semakin sakral ketika seluruh jamaah menundukkan kepala, larut dalam harapan dan permohonan kepada Sang Pencipta.
Simbol Kebersamaan dan Keteladanan
Kehadiran Kepala Desa beserta seluruh jajaran perangkat desa dalam acara ini menjadi simbol dukungan pemerintah terhadap kegiatan keagamaan dan budaya. Selain sebagai perwujudan tradisi, kegiatan bersih desa dengan nuansa sholawat ini menjadi sarana pendidikan rohani bagi warga, terutama generasi muda, untuk lebih mengenal dan mencintai warisan nilai-nilai keislaman yang kental dengan tradisi lokal.
Acara malam itu juga menjadi bukti nyata bagaimana tradisi dan spiritualitas dapat disatukan dalam satu harmoni. Tujuh majelis yang tampil menunjukkan bahwa perbedaan latar belakang tidak menjadi penghalang untuk bersatu dalam dakwah dan syiar Islam. “7 Majelis 1 Cinta” bukan hanya slogan, tetapi cermin dari semangat ukhuwah yang hidup dalam masyarakat Jambangan.
Dengan berakhirnya acara, malam pun kembali hening, namun gema sholawat yang terlantun menjadi jejak spiritual yang menetap