Pembukaaan Rutinan Manaqib, Istighosah dan Majelis Taklim Setelah Idul Fitri Anak Ranting NU Dusun Sumbersari
- Apr 26, 2025
- Wahyu Cahyono
- KEAGAMAAN




Pembukaan Rutinan Manaqib, Istighosah, dan Ngaji Kitab Anak Ranting NU Sumbersari Pasca Idul Fitri
Jambangan – Suasana religius kembali terasa di Dusun Sumbersari, Sabtu malam, 26 April 2025, dengan dilaksanakannya pembukaan kegiatan rutinan Manaqib, Istighosah, dan Ngaji Kitab yang diselenggarakan oleh pengurus anak ranting Nahdlatul Ulama (NU) dusun Sumbersari. Acara ini digelar di Mushola Al-Furqon, RT 20, RW 04 sebagai bagian dari upaya mempererat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan spiritualitas warga setelah perayaan Idul Fitri.
Kegiatan diawali dengan pembukaan melalui pembacaan surah Al-Fatihah yang dipimpin oleh Ustadz Eko Wahyono. Dengan penuh kekhusyukan, para jamaah yang hadir dari berbagai mushola dan masjid di wilayah Dusun Sumbersari mengikuti jalannya acara yang berlangsung dengan tertib dan penuh semangat.
Selanjutnya, pembacaan Manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani dipandu oleh Ustadz Khoirul. Pembacaan Manaqib ini menjadi salah satu bagian penting dari acara, mengingat Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani merupakan tokoh sufi besar yang sangat dihormati dalam tradisi keislaman, khususnya di kalangan Nahdliyin. Melalui pembacaan kisah-kisah keteladanan beliau, para jamaah diharapkan dapat meneladani nilai-nilai kesalehan dan ketakwaan yang beliau wariskan.
Usai pembacaan Manaqib, acara dilanjutkan dengan pelaksanaan Istighosah yang dipimpin oleh Ustadz Nur Yasin. Istighosah ini diisi dengan pembacaan doa-doa memohon pertolongan kepada Allah SWT, baik untuk keselamatan pribadi, keluarga, maupun untuk kesejahteraan masyarakat luas. Suasana haru dan penuh harap menyelimuti Mushola Al-Furqon saat lantunan doa mengalun khusyuk dari jamaah yang hadir.
Sebagai puncak acara, dilakukan sesi Ngaji Kitab yang dipimpin oleh Bapak Ustadz Poniman. Pada kesempatan ini, kitab yang dibahas adalah Daqāʾiq al-Akhbār, salah satu kitab klasik yang membahas tentang keutamaan para sahabat Nabi Muhammad SAW. Dalam kajiannya, Ustadz Poniman menekankan pentingnya meneladani akhlak dan semangat perjuangan para sahabat dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengingatkan jamaah bahwa keberhasilan umat Islam di masa Rasulullah tidak lepas dari ketulusan iman dan loyalitas para sahabat kepada ajaran Islam.
Kegiatan rutinan ini menjadi sarana penting dalam memperkuat keilmuan keagamaan warga NU Sumbersari, selain juga sebagai media untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama umat. Dalam sambutannya, salah satu tokoh masyarakat yang hadir menyampaikan apresiasinya atas istiqomah para kader penggerak NU dalam menghidupkan tradisi keagamaan yang penuh berkah ini.
“Rutinan seperti ini harus terus dijaga. Ini bukan hanya tentang menjaga tradisi, tetapi juga tentang membangun karakter masyarakat yang religius dan cinta damai," ujar salah satu tokoh NU yang hadir.
Para peserta yang hadir berasal dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari ketua jamaah laki-laki, tokoh NU, tokoh masyarakat, hingga jamaah dari tiap-tiap mushola dan masjid di wilayah Dusun Sumbersari. Hal ini menunjukkan antusiasme dan semangat kebersamaan warga dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur keislaman yang diajarkan para ulama.
Acara berlangsung hingga malam, ditutup dengan doa bersama dan harapan agar kegiatan serupa dapat terus istiqomah dilaksanakan di masa mendatang. Para jamaah pulang dengan membawa semangat baru untuk memperbaiki diri dan memperkuat ukhuwah dalam bingkai ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.
Kegiatan rutinan ini direncanakan akan terus berlangsung setiap bulan, dengan harapan mampu menjadi benteng moral bagi masyarakat di tengah tantangan zaman modern.