Menggerakkan Peran Generasi Muda Dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui BUMDes dan Koperasi Merah Putih

  • Apr 23, 2025
  • Abdilla Mahardika
  • INFO PEMERINTAHAN , EDUKASI DAN LITERASI

Menggerakkan Generasi Muda dalam Pemberdayaan Masyarakat melalui BUMDes dan Koperasi Merah Putih

Di tengah tantangan global dan perubahan sosial yang cepat, peran generasi muda dalam pembangunan masyarakat tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Sebaliknya, keterlibatan mereka justru menjadi kunci dalam memastikan keberlangsungan dan inovasi di berbagai sektor, termasuk dalam ranah pemberdayaan masyarakat melalui kelembagaan desa seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Koperasi Merah Putih.

BUMDes dan Koperasi Merah Putih: Pilar Ekonomi Desa

BUMDes merupakan lembaga ekonomi desa yang dibentuk dan dimiliki oleh desa, dikelola secara profesional dan transparan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. BUMDes memiliki fleksibilitas untuk membuka unit usaha sesuai potensi desa, mulai dari perdagangan, pariwisata, jasa keuangan, hingga pertanian terpadu.

Sementara itu, Koperasi Merah Putih hadir sebagai gerakan koperasi berbasis nasionalisme dan semangat gotong royong. Koperasi ini dirancang untuk membina usaha kecil dan menengah, memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat, serta mendorong produktivitas dengan sistem yang berkeadilan. Koperasi Merah Putih tidak hanya bergerak dalam sektor simpan pinjam, tetapi juga perdagangan hasil pertanian, pengolahan produk lokal, hingga digitalisasi ekonomi desa.

Kedua lembaga ini tidak hanya menjadi alat pembangunan ekonomi, tetapi juga ruang strategis untuk melibatkan generasi muda sebagai agen perubahan.

Peran Generasi Muda dalam Kelembagaan Desa

Di banyak wilayah, generasi muda masih dianggap pasif dan kurang dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan desa. Padahal, mereka memiliki semangat, kreativitas, dan kemampuan adaptasi teknologi yang sangat potensial untuk mendorong majunya BUMDes dan koperasi.

Generasi muda bisa memainkan banyak peran, antara lain:

  1. Sebagai Pengurus Kelembagaan
    Anak-anak muda yang memiliki latar belakang pendidikan manajemen, akuntansi, pertanian, atau teknologi bisa diberdayakan sebagai pengurus inti BUMDes atau koperasi. Dengan pendekatan profesional dan transparan, mereka bisa membawa perubahan signifikan dalam tata kelola usaha desa.

  2. Sebagai Pengelola Unit Usaha
    Banyak unit usaha BUMDes dan koperasi membutuhkan tenaga-tenaga muda yang kreatif, seperti dalam pengelolaan media sosial, pemasaran digital, pembuatan produk olahan, jasa desain kemasan, hingga pengembangan aplikasi. Inilah ruang di mana semangat inovasi anak muda bisa menyatu dengan semangat kemandirian desa.

  3. Sebagai Mitra Usaha atau Wirausaha Lokal
    Generasi muda juga bisa menjadi pelaku usaha binaan BUMDes atau koperasi. Dengan fasilitas pelatihan, akses modal, dan jaringan pemasaran, mereka bisa mengembangkan UMKM yang mampu menyerap tenaga kerja lokal dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

  4. Sebagai Jembatan Digitalisasi
    Transformasi digital desa sangat bergantung pada keterlibatan generasi muda. Mereka dapat membantu proses digitalisasi koperasi dan BUMDes, mulai dari pencatatan keuangan digital, layanan berbasis aplikasi, pemasaran online, hingga analisis data pasar.

Contoh Inspiratif: Semangat Baru di Desa

Beberapa desa telah membuktikan bagaimana anak-anak muda mampu menjadi penggerak ekonomi desa. Di Desa Jambangan misalnya, para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna turut aktif dalam unit usaha BUMDes berupa pengelolaan air bersih dan pengolahan produk pertanian. Mereka bekerja sama dengan koperasi lokal untuk menyalurkan hasil produksi dan menjalankan program pelatihan kewirausahaan berbasis digital marketing.

Keterlibatan aktif generasi muda juga mampu menciptakan dampak sosial yang luas. Mereka menjadi panutan bagi rekan-rekannya, membangkitkan semangat gotong royong, dan membentuk ekosistem pembangunan yang sehat dan berkelanjutan.

Penutup

Menggerakkan generasi muda dalam pemberdayaan masyarakat melalui BUMDes dan Koperasi Merah Putih bukan hanya soal strategi pembangunan ekonomi, tapi juga investasi sosial jangka panjang. Memberi ruang, kepercayaan, dan dukungan kepada generasi muda untuk terlibat secara aktif adalah kunci untuk menciptakan desa yang mandiri, tangguh, dan berdaya saing di era global.

Karena sejatinya, kemajuan desa tidak hanya ditentukan oleh dana dan program, tetapi oleh siapa yang menjalankannya—dan generasi muda adalah harapan terbaik yang kita miliki.


Diolah dari berbagai sumber.