Maraknya Penipuan Berkedok Bantuan Pemerintah
- May 06, 2025
- Wahyu Cahyono
- INFO PEMERINTAHAN , EDUKASI DAN LITERASI

Penipuan Berkedok Bantuan Pemerintah Kian Marak, Pengguna Medsos Jadi Sasaran Empuk
Jambangan, 6 Mei 2025 – Maraknya modus penipuan yang mengatasnamakan bantuan pemerintah melalui media sosial kini menjadi ancaman nyata bagi masyarakat, khususnya para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Penipu secara licik memanfaatkan logo instansi pemerintahan dan bahasa persuasif untuk mengelabui korban, yang sebagian besar adalah pengguna aktif media sosial yang tengah mencari informasi atau hiburan di waktu luang.
Dengan mengusung narasi bantuan modal usaha, penipu menyebar tautan atau postingan palsu yang menyerupai informasi resmi pemerintah. Tidak jarang mereka menggunakan desain yang mirip dengan akun-akun kementerian, seperti Kementerian Sosial, Kementerian Koperasi dan UKM, atau bahkan lembaga penyalur dana bantuan.
Modus Tipu-Tipu Berkedok Bantuan
Modus yang digunakan cukup beragam, namun intinya sama: menjanjikan dana bantuan atau modal usaha bagi masyarakat yang mau “mendaftar” melalui tautan tertentu. Dalam praktiknya, korban diminta mengisi formulir online yang berisi data pribadi seperti nama lengkap, nomor induk kependudukan (NIK), hingga nomor rekening bank. Bahkan dalam beberapa kasus, korban juga diminta mengirim kode OTP atau mentransfer sejumlah uang sebagai “biaya administrasi”.
Logo dan nama instansi yang ditampilkan dalam postingan penipuan dibuat sangat mirip dengan yang asli, sehingga tak sedikit korban yang percaya dan terjebak. Bahasa yang digunakan pun dirancang sedemikian rupa agar terkesan meyakinkan dan mendesak.
Masyarakat Rentan Jadi Korban
Menurut data aduan yang dihimpun sejumlah lembaga pengawas siber, mayoritas korban berasal dari kalangan masyarakat kecil dan pelaku UMKM yang tengah berjuang mencari permodalan di tengah sulitnya kondisi ekonomi. Kurangnya literasi digital menjadi faktor utama yang membuat mereka rentan terhadap tipu daya ini.
“Penipu tahu betul kelemahan masyarakat, yaitu harapan akan bantuan pemerintah dan ketidaktahuan tentang ciri-ciri penipuan digital. Maka mereka menyasar pengguna media sosial yang mudah tergiur iming-iming dana cair cepat,”
Tips Agar Tak Jadi Korban
Agar terhindar dari jerat penipuan online, masyarakat diimbau untuk lebih cermat dan skeptis terhadap setiap informasi bantuan yang muncul di media sosial. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa diterapkan:
Cek keaslian informasi: Pastikan informasi berasal dari akun resmi pemerintah yang telah terverifikasi.
Waspadai janji yang terlalu muluk: Bantuan pemerintah tidak pernah diberikan dengan cara mendadak dan tanpa proses verifikasi yang ketat.
Jangan beri data sembarangan: Hindari memberikan informasi pribadi seperti NIK, nomor rekening, atau OTP kepada pihak yang tidak dapat dipastikan identitasnya.
Laporkan jika mencurigakan: Gunakan fitur pelaporan di media sosial atau laporkan ke situs aduankonten.id milik Kominfo.
Peran Aktif Masyarakat Diperlukan
Pemerintah dan lembaga terkait harus melakukan edukasi digital, namun keberhasilan dalam menanggulangi penipuan ini juga bergantung pada kewaspadaan publik. “Kalau kita ragu, jangan langsung klik. Lebih baik bertanya atau cari tahu dulu melalui saluran resmi dan untuk tak mudah percaya pada tautan mencurigakan.
Dengan meningkatnya kesadaran dan pengetahuan tentang modus penipuan digital, diharapkan masyarakat tidak lagi menjadi korban dari ulah oknum yang memanfaatkan nama pemerintah untuk mencari keuntungan pribadi.
Waspada ''!!!!