MAJELIS SHOLAWAT AL AMIN SUMBERSARI MERIAHKAN PERINGATAN TAHUN BARU HIJRIAH 1447 H DAN SANTUNAN ANAK YATIM

  • Jul 06, 2025
  • Wahyu Cahyono
  • SOSIAL KEMASYARAKATAN , KEAGAMAAN

MAJELIS SHOLAWAT AL AMIN SUMBERSARI MERIAHKAN PERINGATAN TAHUN BARU HIJRIAH 1447 H DAN SANTUNAN ANAK YATIM

Jambangan, 6 Juli 2025 — Semarak peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H di Desa Jambangan, khususnya di Dusun Sumbersari, berlangsung penuh kekhusyukan dan kemeriahan. Dalam rangka memperingati momentum hijrah Nabi Muhammad SAW yang sarat makna spiritual dan sosial ini, NU Anak Ranting Sumbersari menggelar acara yang dirangkai dengan penampilan Majelis Sholawat Al Amin serta santunan untuk anak-anak yatim.

Acara yang digelar pada Minggu siang  tersebut menjadi wadah kolaborasi spiritual dan sosial kemasyarakatan. Salah satu sorotan utama dalam kegiatan ini adalah tampilnya Majelis Sholawat Al Amin Sumbersari, sebuah kelompok hadrah dan sholawat yang telah menjadi bagian penting dari kegiatan keagamaan di wilayah tersebut. Kelompok ini berada di bawah naungan NU Anak Ranting Sumbersari dan dibentuk oleh almarhum Ustadz Abdul Mukti, yang juga dikenal sebagai pengasuh TPQ Sholahudin Al Hasan, Sumbersari RT 11 RW 03, Desa Jambangan.

Majelis Sholawat Al Amin dikenal dengan gaya penampilannya yang sederhana namun memikat. Dalam peringatan 1 Muharram kali ini, mereka membuka penampilan dengan membawakan sejumlah lagu-lagu religi yang dilantunkan dengan penuh penghayatan oleh trio vokalisnya: Saiful, Viki, dan Vikar. Ketiganya menampilkan karakter suara yang berbeda namun menyatu harmonis, menciptakan nuansa religius yang menyentuh hati hadirin.

Performa mereka makin diperkuat oleh iringan hadrah yang ditabuh dengan penuh penghayatan oleh Yassin Arniant, M. Lutfi, dan para personel lainnya. Kombinasi antara vokal dan irama hadrah yang dinamis menjadikan lantunan sholawat terasa hidup dan menggetarkan suasana. Penampilan mereka tidak hanya sebatas musikal, namun juga menjadi medium dakwah yang mempererat nilai-nilai keislaman dan kebersamaan umat.

Puncak dari penampilan Majelis Sholawat Al Amin ditandai dengan pembacaan Sholawat Ad-Diba’i, sebuah karya maulid klasik yang kerap dibacakan dalam acara keagamaan besar. Lantunan sholawat tersebut dibawakan hingga mencapai bagian mahlul qiyam, yakni momen ketika seluruh hadirin berdiri sebagai bentuk penghormatan terhadap kelahiran Nabi Muhammad SAW. Segmen ini dipimpin langsung oleh Ustadz Eko Wahyono, yang dengan penuh khidmat membimbing jamaah dalam penghayatan spiritual yang mendalam.

Selain suguhan religius dari Majelis Sholawat Al Amin, acara ini juga dirangkaikan dengan kegiatan santunan kepada anak-anak yatim di lingkungan sekitar. Kegiatan tersebut menjadi wujud nyata dari nilai solidaritas dan kepedulian sosial yang senantiasa dijunjung tinggi dalam tradisi Islam. Pemberian santunan dilaksanakan secara simbolis di sela-sela acara, dan disambut dengan penuh syukur oleh masyarakat yang hadir.

Momentum Tahun Baru Hijriah tidak hanya dimaknai sebagai pergantian waktu dalam kalender Islam, melainkan juga sebagai saat yang tepat untuk refleksi, hijrah menuju kebaikan, serta mempererat ukhuwah islamiyah. NU Anak Ranting Sumbersari memanfaatkan kesempatan ini untuk menanamkan kembali nilai-nilai spiritual di tengah masyarakat, melalui pendekatan kultural dan religius yang inklusif.

Dengan adanya kolaborasi antara kegiatan spiritual seperti pembacaan sholawat dan aksi sosial berupa santunan, acara peringatan Tahun Baru Hijriah 1447 H di Sumbersari menjadi cerminan semangat Islam yang menyeluruh, mencakup dimensi ibadah dan kemanusiaan. Majelis Sholawat Al Amin, dalam penampilannya, berhasil membawa suasana religi yang menggugah hati dan meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat yang hadir.

Ke depan, peran kelompok-kelompok sholawat lokal seperti Al Amin diharapkan terus berkembang sebagai garda depan dakwah kultural yang mampu menjangkau generasi muda dan menjaga tradisi Islam yang rahmatan lil ‘alamin di tengah arus modernitas. Kegiatan seperti ini membuktikan bahwa nilai-nilai keislaman tetap relevan dan dapat ditanamkan dengan pendekatan yang menyentuh rasa, suara, dan jiwa umat.