Koordinasi Petugas Pemutakhiran Kerangka Geospasial dan Muatan Wilkerstat SE2026 dengan Pemerintah Desa Jambangan: Awal Menuju Data Ekonomi Berkualitas
- Jul 24, 2025
- Abdilla Mahardika
- INFO PEMERINTAHAN


Koordinasi Pemutakhiran Kerangka Geospasial dan Wilkerstat SE2026 di Desa Jambangan: Awal Menuju Data Ekonomi Berkualitas
Jambangan, 24 Juli 2025 – Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 (SE2026), tim Mitra Statistik Desa Jambangan melakukan koordinasi langsung dengan Pemerintah Desa Jambangan pada Kamis, 24 Juli 2025. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 10.30 hingga 12.00 WIB di kantor desa ini bertujuan untuk menyampaikan rencana pelaksanaan pemutakhiran kerangka geospasial dan muatan wilayah kerja statistik (Wilkerstat), serta memperkuat sinergi antara petugas statistik dan pemerintah desa sebagai pemangku kepentingan wilayah.
Tim Mitra Statistik Desa Jambangan terdiri dari enam petugas pemetaan lapangan dan satu pengawas lapangan, yakni Saudara Didit Setiawan. Dalam pertemuan tersebut, Didit memaparkan hasil pelatihan petugas Mitra Statistik yang telah dilaksanakan pada Jumat, 18 Juli 2025 di Hotel Suite Ijen, Malang. Pelatihan ini memberikan pembekalan teknis kepada para petugas dalam menjalankan tahapan pemutakhiran kerangka geospasial SE2026 secara sistematis dan akurat.
Menurut penjelasan Didit Setiawan, tahapan pemetaan yang akan dilakukan meliputi:
-
Identifikasi wilayah RT – Petugas akan memastikan batas wilayah masing-masing RT yang ada di Desa Jambangan, sebagai dasar pembentukan unit kerja statistik.
-
Pemetaan bangunan fisik – Setiap bangunan akan diberi titik koordinat dan diklasifikasikan berdasarkan fungsi, apakah sebagai tempat tinggal, tempat usaha, fasilitas umum, atau lainnya.
-
Identifikasi Usaha Ekonomi Produktif (UEP) – Petugas akan mencatat keberadaan pelaku usaha, baik formal maupun informal, sebagai basis data untuk pendataan ekonomi.
-
Verifikasi data ketua RT – Nama dan kontak ketua RT dikonfirmasi kembali guna memperlancar kegiatan lapangan.
Kepala Desa Jambangan, Bapak Eko Budi Cahyono, ST yang menerima langsung kedatangan tim mitra statistik, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa akurasi dan ketelitian dalam proses awal pemetaan sangat menentukan kualitas data yang akan dikumpulkan pada saat sensus berlangsung. “Data itu pondasi perencanaan. Kalau dari awal sudah salah, perencanaan kita ke depan bisa meleset. Maka saya harap panjenengan semua menjalankan tugas ini dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab,” pesan beliau.
Beliau juga menambahkan permintaan kepada pengawas dan tim pemetaan untuk menyerahkan salinan hasil pemetaan kepada pihak desa sebagai arsip dan bahan perencanaan pembangunan lokal. Pemerintah desa sangat mendukung upaya ini karena data hasil pemutakhiran nantinya juga bermanfaat untuk pembaruan informasi kependudukan, pembangunan infrastruktur, pengembangan UMKM, hingga distribusi bantuan sosial secara tepat sasaran.
Tujuan dan Tahapan Pemutakhiran Kerangka Geospasial SE2026
Sensus Ekonomi merupakan kegiatan statistik besar yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 tahun sekali. SE2026 bertujuan untuk mendapatkan data komprehensif mengenai struktur dan karakteristik kegiatan ekonomi non-pertanian di Indonesia. Namun, agar pelaksanaannya berjalan lancar dan efektif, diperlukan pemutakhiran wilayah kerja statistik sebagai fondasi.
Pemutakhiran Kerangka Geospasial dan Muatan Wilkerstat SE2026 merupakan tahap awal dari rangkaian SE2026 yang dimulai sejak tahun 2025. Tujuan utamanya adalah memperbaharui peta wilayah kerja statistik yang digunakan dalam survei dan sensus, agar sesuai dengan kondisi terkini di lapangan.
Tahapan kegiatan ini meliputi:
-
Pengumpulan data geospasial secara digital (menggunakan perangkat GPS dan aplikasi pemetaan).
-
Peninjauan ulang batas wilayah administratif terkecil (RT/RW).
-
Pendataan dan klasifikasi bangunan berdasarkan fungsi dan kepemilikan.
-
Identifikasi lokasi kegiatan ekonomi produktif, baik skala kecil maupun menengah.
-
Pembuatan peta digital wilayah kerja yang akan digunakan sebagai acuan pada tahun 2026.
Dari sisi manfaat, data hasil kegiatan ini sangat penting untuk menjamin coverage yang maksimal dan non-overlapping antara satu wilayah kerja dengan wilayah lainnya, sehingga tidak ada usaha yang terlewat atau terhitung dua kali saat pendataan sensus ekonomi nanti. Selain itu, data ini juga akan mendukung pembangunan berbasis data spasial di tingkat desa.
Kegiatan koordinasi ini menunjukkan sinergi positif antara pemerintah desa dan mitra statistik. Dengan dukungan dari Kepala Desa Jambangan dan kesiapan para petugas, diharapkan proses pemutakhiran ini berjalan lancar dan dapat memberikan kontribusi nyata bagi penyusunan kebijakan pembangunan ekonomi nasional maupun lokal berbasis data yang akurat dan mutakhir.