Jelang Perayaan Idul Fitri: Barbershop Kebanjiran Pengunjung
- Mar 27, 2025
- Abdilla Mahardika
- UMKM DAN PARIWISATA, TRADISI DAN BUDAYA

Jambangan – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, usaha potong rambut mengalami lonjakan pelanggan yang signifikan. Salah satu yang merasakan dampak positif ini adalah D'RIS CUT, usaha barbershop milik Deris yang berlokasi di RW 02, Dusun Krajan, Desa Jambangan.
Menurut Deris, jumlah pelanggan yang datang ke tempat usahanya meningkat 3-4 kali lipat dibandingkan hari biasa. Jika biasanya hanya melayani beberapa pelanggan per hari, kini antrean bisa mencapai puluhan orang dalam sehari. "Seminggu sebelum Lebaran, pelanggan mulai berdatangan lebih banyak dari biasanya. Bahkan, kadang saya harus buka lebih awal dan tutup lebih larut agar semua bisa terlayani," ujar Deris.
Peningkatan ini bukan hanya dialami oleh D'RIS CUT, tetapi juga berbagai usaha potong rambut lainnya. Menjelang hari raya, banyak masyarakat yang ingin tampil rapi dan segar dengan potongan rambut baru. Tradisi ini sudah menjadi kebiasaan turun-temurun di banyak daerah.
Tradisi Bersih dan Rapi Menjelang Idul Fitri
Fenomena ramainya usaha potong rambut menjelang Lebaran tidak lepas dari tradisi masyarakat Indonesia yang selalu ingin tampil bersih dan rapi di hari raya. Idul Fitri bukan hanya momen kemenangan setelah sebulan berpuasa, tetapi juga menjadi waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara.
Dalam budaya Islam, kebersihan sangat ditekankan, terutama saat menyambut hari besar seperti Idul Fitri. Banyak orang merasa perlu merapikan rambut dan tampil lebih segar sebagai bagian dari persiapan menyambut hari kemenangan. Tidak hanya pria, anak-anak hingga remaja juga ikut serta dalam tradisi ini, sehingga usaha barbershop seperti D'RIS CUT kebanjiran pelanggan.
Strategi Menghadapi Lonjakan Pelanggan
Untuk mengatasi lonjakan pelanggan, Deris menerapkan beberapa strategi agar tetap bisa memberikan pelayanan terbaik. Salah satunya adalah memperpanjang jam operasional selama seminggu terakhir sebelum Lebaran. Biasanya, ia mulai membuka usahanya dari pagi hingga malam agar semua pelanggan bisa terlayani.
Selain itu, Deris juga mempertimbangkan untuk menggunakan sistem antrean dengan nomor urut agar pelanggan tidak perlu menunggu terlalu lama. "Kadang ada pelanggan yang datang pagi tapi baru bisa dipotong siang atau sore karena ramainya," tambahnya.
Meskipun jumlah pelanggan meningkat drastis, Deris tetap menjaga kualitas pelayanan. Ia memastikan setiap pelanggan mendapatkan potongan rambut yang rapi dan sesuai keinginan mereka. "Saya ingin pelanggan puas, karena itu yang membuat mereka kembali lagi setelah Lebaran atau di waktu-waktu lainnya," katanya.
Manfaat Ekonomi dari Tradisi Lebaran
Selain membawa keuntungan bagi usaha barbershop, tradisi potong rambut menjelang Lebaran juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan banyaknya pelanggan, usaha kecil seperti milik Deris bisa mendapatkan penghasilan lebih besar dari biasanya. Hal ini tentu membantu para pemilik usaha dalam memenuhi kebutuhan Lebaran mereka sendiri.
Tak hanya usaha potong rambut, peningkatan ekonomi ini juga dirasakan oleh pedagang perlengkapan ibadah, pakaian, serta penjual makanan khas Lebaran. Semua sektor ekonomi kecil merasakan dampak positif dari meningkatnya aktivitas masyarakat menjelang Idul Fitri.
Harapan ke Depan
Dengan tingginya antusiasme masyarakat dalam menjaga tradisi ini, Deris berharap usahanya bisa semakin berkembang di masa mendatang. "Saya ingin menambah fasilitas dan mungkin menambah tenaga kerja agar pelayanan semakin cepat dan nyaman bagi pelanggan," ujarnya.
Bagi masyarakat, menjaga kebersihan dan kerapian sebelum Idul Fitri bukan sekadar tradisi, tetapi juga bagian dari ajaran Islam tentang kebersihan. Dengan semangat Lebaran yang semakin dekat, usaha seperti D'RIS CUT di RW 02, Dusun Krajan, Desa Jambangan akan terus menjadi tujuan utama masyarakat yang ingin tampil rapi di hari yang fitri.