Jajanan Tidak Sehat: Peran Orang Tua Dalam Mengontrol Konsumsi Jajanan Anak-anak di Hari Raya

  • Mar 29, 2025
  • Abdilla Mahardika
  • KESEHATAN MASYARAKAT

 

Hari Raya dan Tradisi Jajan Anak-Anak

Hari Raya Idul Fitri tidak hanya identik dengan silahturahmi dan makanan khas Lebaran, tetapi juga menjadi momen di mana anak-anak mendapatkan uang saku lebih banyak dari biasanya. Dengan uang yang mereka miliki, anak-anak cenderung lebih bebas membeli jajanan, baik di warung, toko, atau pedagang kaki lima.

Namun, di balik kesenangan membeli jajanan, orang tua perlu memberikan pengawasan ketat agar anak-anak tidak mengonsumsi makanan yang mengandung zat berbahaya, tinggi kalori, atau rendah gizi. Jajanan yang tidak sehat dapat berdampak buruk bagi kesehatan anak dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Bahaya Jajanan Tidak Sehat

1. Mengandung Zat Berbahaya

Banyak jajanan di pasaran mengandung bahan tambahan pangan yang tidak aman bagi kesehatan. Beberapa zat berbahaya yang sering ditemukan dalam makanan adalah:

  • Formalin dan boraks: Digunakan sebagai pengawet makanan tetapi sebenarnya adalah bahan berbahaya yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan, kerusakan organ dalam, hingga kanker.

  • Pewarna tekstil seperti rhodamin B: Zat ini sering digunakan untuk membuat warna makanan lebih menarik, tetapi bisa menyebabkan gangguan fungsi hati dan berisiko kanker hati.

  • Bahan tambahan berlebihan: Beberapa makanan mengandung pemanis, pengawet, dan penyedap rasa dalam jumlah berlebihan yang berbahaya bagi perkembangan anak.

2. Tinggi Kalori dan Rendah Gizi

Sebagian besar jajanan anak yang dijual di pasaran mengandung banyak gula, garam, dan lemak jenuh tetapi memiliki sedikit kandungan gizi. Bahaya jajanan tinggi kalori dan rendah gizi meliputi:

  • Meningkatkan risiko obesitas: Konsumsi jajanan tinggi kalori secara berlebihan dapat menyebabkan anak mengalami kegemukan yang berisiko menyebabkan berbagai penyakit.

  • Risiko diabetes dan penyakit jantung: Makanan manis dan berlemak dapat menaikkan kadar gula darah dan kolesterol, yang berpotensi menyebabkan penyakit serius di masa depan.

  • Gangguan pencernaan: Jajanan yang rendah serat tetapi tinggi gula dan garam dapat mengganggu sistem pencernaan anak, menyebabkan sembelit atau gangguan metabolisme.

3. Bahaya Jajan Sembarangan

Selain kandungan zat berbahaya, jajanan yang dijual di tempat terbuka juga berisiko tercemar bakteri dan virus. Beberapa penyakit yang bisa timbul akibat jajan sembarangan adalah:

  • Diare: Makanan yang tercemar bakteri atau virus dapat menyebabkan diare akut, yang berbahaya terutama bagi anak-anak karena dapat menyebabkan dehidrasi.

  • Tifus: Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang sering ditemukan pada makanan atau minuman yang tidak bersih. Gejalanya bisa berupa demam tinggi, lemas, dan gangguan pencernaan.

Cara Mencegah Bahaya Jajanan Tidak Sehat

Agar anak-anak tetap aman saat menikmati jajanan di Hari Raya, orang tua perlu melakukan beberapa langkah pencegahan, seperti:

  • Memilih jajanan yang aman, bermutu, dan bergizi. Sebisa mungkin, berikan anak makanan buatan sendiri atau pastikan mereka membeli jajanan yang telah terjamin keamanannya.

  • Mencuci tangan sebelum makan. Ajarkan anak-anak untuk selalu mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum menyentuh makanan.

  • Menghindari makanan berwarna mencolok atau beraroma tidak wajar. Makanan dengan warna yang terlalu terang, rasa terlalu asin, manis, atau asam sering mengandung bahan tambahan berbahaya.

  • Membaca label makanan. Jika membeli jajanan dalam kemasan, pastikan untuk memeriksa tanggal kedaluwarsa, komposisi bahan, dan izin edar dari BPOM.

Peran Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) dalam Edukasi Jajanan Sehat

Hadirnya Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) di desa menjadi salah satu upaya dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya jajanan tidak sehat. KIM memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi tentang pola makan sehat serta menangkal berita hoaks terkait pangan.

Dukungan dari pemerintah desa, lembaga desa, dan kelompok masyarakat sangat diperlukan untuk memperkuat peran KIM sebagai ujung tombak dalam memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan adanya edukasi yang lebih luas, diharapkan masyarakat, khususnya para orang tua, semakin sadar akan pentingnya menjaga anak-anak dari konsumsi jajanan yang berbahaya.

Kesimpulan

Hari Raya Idul Fitri sering kali membuat anak-anak lebih bebas dalam membeli jajanan. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting dalam mengawasi dan mengarahkan anak-anak agar memilih makanan yang sehat dan aman. Bahaya jajanan tidak sehat tidak hanya berdampak dalam jangka pendek, seperti diare dan tifus, tetapi juga dapat menyebabkan penyakit serius seperti obesitas, diabetes, dan bahkan kanker.

Dengan meningkatkan kesadaran dan edukasi, serta didukung oleh peran aktif Komunitas Informasi Masyarakat (KIM), diharapkan seluruh masyarakat dapat lebih bijak dalam memilih jajanan dan menjaga kesehatan anak-anak mereka.

*Dirangkum dari berbagai sumber