Focus Group Discussion (FGD): Pendidikan Politik Generasi Muda
- May 02, 2025
- Wahyu Cahyono
- INFO PEMERINTAHAN , EDUKASI DAN LITERASI


Meningkatkan Kesadaran Politik Generasi Muda, Kecamatan Dampit Gelar FGD Pendidikan Politik
Dampit, 2 Mei 2025 – Dalam upaya membangun generasi muda yang sadar akan peran politiknya dan aktif dalam pembangunan daerah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Pendidikan Politik untuk Pemuda”. Acara ini merupakan kolaborasi antara pihak Kecamatan Dampit dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang, serta dihadiri oleh unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika), pelajar, dan masyarakat setempat.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 2 Mei 2025 ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Hadir dalam acara tersebut Camat Dampit beserta jajarannya, anggota DPRD Kabupaten Malang, perwakilan instansi pemerintah daerah, serta siswa dari sekolah-sekolah menengah atas di wilayah Dampit.
Membangun Kesadaran Politik Sejak Dini
FGD ini digagas sebagai salah satu strategi konkret untuk meningkatkan literasi politik di kalangan generasi muda. Dalam sambutannya, Camat Dampit menyampaikan bahwa pemuda adalah aset masa depan bangsa yang harus dibekali dengan pemahaman politik yang baik agar mampu berkontribusi dalam pembangunan yang demokratis dan berkelanjutan.
“Generasi muda perlu memahami bahwa politik bukan hanya soal pemilu atau partai politik, tetapi menyangkut keputusan-keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka sehari-hari. Dengan FGD ini, kami ingin mereka lebih dekat dengan proses pembuatan kebijakan dan berani menyuarakan aspirasi,” ujar beliau.
Isi dan Jalannya Diskusi
Kegiatan FGD dimulai dengan pemaparan dari perwakilan DPRD Kabupaten Malang mengenai sistem pemerintahan, proses legislasi, serta peran DPRD dalam menyusun dan mengawasi kebijakan publik. Para peserta diperkenalkan dengan berbagai aspek politik praktis maupun teoritis yang relevan dengan kehidupan mereka sebagai warga negara muda.
Setelah sesi pemaparan, para peserta diberi waktu diskusi kecil, Dalam suasana yang interaktif, mereka diminta untuk berdiskusi dan menyampaikan pandangan mereka tentang bagaimana kebijakan publik dapat memberikan dampak langsung terhadap kehidupan masyarakat, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur.
Antusiasme Tinggi dari Peserta
Salah satu hal yang paling mencolok dari kegiatan ini adalah antusiasme luar biasa dari para peserta, khususnya kalangan pelajar. Mereka aktif bertanya, memberikan opini, bahkan mengusulkan ide-ide kreatif terkait cara meningkatkan partisipasi pemuda dalam proses politik lokal. Peserta yang hadir merupakan siswa-siswi berusia 15 hingga 18 tahun dari berbagai sekolah di Kecamatan Dampit.
“Awalnya saya berpikir politik itu rumit dan jauh dari kehidupan kami. Tapi setelah ikut FGD ini, saya jadi tahu bahwa politik itu penting dan kami sebagai pemuda punya peran untuk ikut mengawasi dan menyampaikan aspirasi,” ujar salah satu peserta dari SMK PGRI Dampit.
Hasil dan Rekomendasi FGD
Dari hasil diskusi yang berlangsung selama beberapa jam, muncul berbagai rekomendasi yang menarik, antara lain pentingnya pendidikan politik sejak tingkat sekolah menengah, perlunya ruang dialog reguler antara pemuda dan pemerintah, serta peningkatan akses informasi mengenai proses legislasi di daerah.
Para anggota DPRD Kabupaten Malang yang hadir mencatat seluruh masukan peserta dan berjanji untuk mempertimbangkan ide-ide tersebut dalam rapat-rapat kerja mendatang.
Penutup: Langkah Nyata Menuju Demokrasi Partisipatif
FGD Pendidikan Politik ini menjadi bukti nyata komitmen DPRD Kabupaten Malang dan pemerintah Kecamatan Dampit dalam menciptakan ruang dialog yang inklusif dan edukatif bagi generasi muda. Acara ini tidak hanya memberi pemahaman baru, tetapi juga membangkitkan semangat pemuda untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat.
Dengan semangat kolaboratif antara legislatif dan eksekutif, serta partisipasi aktif dari pelajar, kegiatan ini diharapkan menjadi pemicu munculnya gerakan-gerakan positif di kalangan pemuda dalam mendukung demokrasi yang sehat dan partisipatif.
Langkah seperti ini patut diapresiasi dan diharapkan dapat menjadi agenda rutin di berbagai kecamatan lainnya, agar kesadaran politik generasi muda semakin tumbuh dan berkembang seiring waktu.