Produksi Perikanan Tangkap Pessel Fluktuatif
- Aug 03, 2025
- Kompasnagari.kim.id
- Informasi Umum

KOMPASNAGARI.KIM.ID-Produksi perikanan tangkap di laut Kabupaten Pesisir Selatan cenderung fluktuatif. Fluktuasi hasil tangkap itu disebabkan kualitas alat tangkap, SDM dan cuaca.
Setiap tahun produksi perikanan rata - rata 25 ribu ton. Fluktuasi produksi dapat dilihat melalui hasil tangkapan pertahun. Pada tahun 2020 produksi ikan sekitar 24 ribu ton, tahun 2021 sebanyak 26 ribu ton, 2022,hingga 2024 sekitar 25 ribu ton. Tahun ini juga diperkirakan sekitar 25 hingga 26 ribu ton
Terkait produksi perikanan tersebut Kepal Dinas Perikanan Pessel Firdaus menyebutkan, pembangunan perikanan Pesisir Selatan pada beberapa tahun lalu memang pernah mengalami masa - masa transisi. Misalnya terjadinya fluktuasi produksi perikanan laut, terutama untuk nelayan dengan alat tangkap tradisional.
Baca Juga : Panasahan Menjadi Satelit Teluk Bayur
Namun menurutnya, setelah mengalami masa transisi, Pesisir Selatan telah berupaya untuk mengembalikan, paling tidak keposisi normal, dimana produksi perikanan bisa normal kembali.
Firdaus menyebutkan, laut Pesisir Selatan punya potensi sangat besar. "Jika kita hitung, potensi lestari perikanan laut Kabupaten Pesisir Selatan bisa mencapai 95 ribu ton pertahun. Namun potensi itu belum tergarap maksimal, Pessel baru bisa menggarap seperempatnya saja. Karena memang ada sejumlah persoalan mendasar yang dihadapi Pesisir Selatan selama ini," ujarnya.
Baca Juga : 270 Ribu Warga Pessel Berada di Zona Merah Tsunami
Misalnya terjadinya penurunan armada dan alat tangkap dari tahun ketahun. Lima tahun lalu berdasarkan catatan Dinas Kelautan jumlah armada penangkapan sekiatar 2.392 unit berupa mesin tonda, kapal payang, dan perahu dengan menggunakan mesin. Namun kini berkisar sekitar 1900-an. "Ini berpengaruh terhadap produksi ikan di perairan Pesisir Selatan," ujarnya.
Untuk itu, pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan semenjak rentang waktu 2020 dan 2025 mencoba melakukan upaya intervensi dengan membantu nelayan dengan mesin long tail.
Baca Juga : Pemerintah Pessel Petakan Jalur Evakuasi Tsunami
"Dari pantauan kita, sejumlah nelayan yang telah dibantu dengan peralatan telah menunjukan perkembangan posisitf. Selaian hasil tangkap memadai, mesin ini bisa dikembangkan untuk nelaya lainnya," ujarnya lagi.
Persoalan lainnya adalah, masih rendahanya sumber daya manusia masyarakat yang bergerak disektor perikanan laut, sehingga sulit menjangkau dan mengikuti perkembangan tekhnologi perikanan. (har)