Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di Desa Ranubedali oleh Kementerian Kesehatan
- Nov 22, 2024
- Anton Prabowo
- Kesehatan

KIMRANUBEDALISQUAD – Petugas dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, bersama bidan desa, kader posyandu, dan petugas Puskesmas Ranuyoso, melaksanakan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di Desa Ranubedali Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang pada Jumat, (22/11/2024).
Survei ini bertujuan untuk mengumpulkan data terkait status gizi masyarakat, dengan fokus pada keluarga-keluarga yang ada di desa tersebut. Sebanyak 10 Kepala Keluarga (KK) yang dipilih secara acak berpartisipasi dalam survei yang mencakup pengukuran berat badan, tinggi badan, serta pemeriksaan status gizi lainnya untuk mengetahui kondisi gizi warga desa secara lebih mendalam.
Kehadiran bidan desa, kader posyandu, dan petugas Puskesmas sangat mendukung kelancaran pelaksanaan survei, memberikan edukasi dan pendampingan langsung kepada keluarga yang terlibat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Kesehatan untuk memantau dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat di seluruh Indonesia. Survei ini juga menjadi langkah penting dalam merencanakan intervensi kesehatan dan program peningkatan gizi yang lebih tepat sasaran.
"Kami berharap melalui Survei Status Gizi ini, data yang diperoleh dapat digunakan untuk merancang program-program yang lebih efektif dalam memperbaiki status gizi di Desa Ranubedali, serta mendukung upaya kesehatan masyarakat secara umum," ujar Lutfianah, salah satu petugas dari Kementerian Kesehatan.
Bidan desa Reti Agung Ariyani, S.Kep., yang mendukung pelaksanaan SSGI di Desa Ranubedali, memainkan peran penting dalam keberhasilan program ini. Dukungan mereka sangat krusial, mengingat bidan desa sering menjadi ujung tombak dalam pengumpulan data terkait status gizi, khususnya di tingkat desa.
Melalui survei ini, diharapkan diperoleh informasi yang lebih akurat mengenai kondisi gizi masyarakat, yang nantinya akan menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan dan intervensi yang tepat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama ibu dan anak. Bidan desa juga dapat memberikan edukasi mengenai pola makan sehat serta membantu mengidentifikasi kasus gizi buruk atau stunting yang memerlukan perhatian khusus.
Survei ini mendapat sambutan positif dari masyarakat desa, yang berharap dapat memperoleh informasi dan bantuan lebih lanjut terkait kesehatan dan gizi keluarga mereka. Para petugas juga mengingatkan pentingnya pola makan sehat, kebersihan, serta asupan gizi seimbang untuk mencegah masalah kesehatan di masa depan.
(KimRanubedaliSquad / Anton Prabowo)