Pemuda Asal Ranubedali Buka Les Privat Kaligrafi Setiap Jumat

  • Nov 17, 2024
  • Anton Prabowo
  • Pemberdayaan

KIMRANUBEDALISQUAD – Isa Ismawati, seorang pemuda asal Ranubedali, telah memulai inisiatif mengajarkan seni kaligrafi dengan membuka les privat setiap hari Jumat di rumahnya. Hingga saat ini, kurang lebih 20 anak dari berbagai usia telah bergabung untuk belajar kaligrafi, sebuah seni menulis indah yang memiliki nilai budaya tinggi.

Les privat ini dimulai dengan tujuan untuk mengenalkan dan melestarikan seni kaligrafi kepada generasi muda di komunitas tersebut. Isa, yang merupakan seorang penggemar kaligrafi, merasa penting untuk mewariskan keindahan seni tradisional ini kepada anak-anak, sebagai bagian dari pembentukan karakter dan penanaman nilai estetika sejak dini.

“Kaligrafi bukan hanya soal menulis, tetapi juga seni yang mengajarkan kesabaran, ketelitian, dan kreativitas. Melalui les ini, saya berharap anak-anak dapat lebih menghargai dan mencintai seni tradisional kita,” ujar Isa saat di mintai keterangan di rumahnya. Minggu, (17/11/2024).

Les privat ini berlangsung setiap Jumat sore, dan peserta dibimbing langsung oleh Isa, yang memberikan pelajaran dasar-dasar kaligrafi serta teknik-teknik menulis dengan indah menggunakan berbagai media. Para siswa tampak antusias dan semangat mengikuti setiap sesi, belajar dengan tekun dan berusaha menghasilkan karya terbaik mereka.

"Awalnya saya hanya ingin coba-coba, tapi ternyata seru dan jadi semakin tertarik. Saya senang bisa belajar kaligrafi bersama teman-teman," kata salah satu peserta, Siti, seorang siswi sekolah dasar yang turut hadir dalam les privat tersebut.

Ke depannya, Isa berharap dapat mengembangkan les privat ini, tidak hanya untuk anak-anak di sekitar Ranubedali, tetapi juga membuka peluang bagi lebih banyak orang untuk belajar kaligrafi. Ia berencana untuk mengadakan pameran karya-karya kaligrafi dari para siswa sebagai bentuk apresiasi terhadap perkembangan mereka.

Inisiatif yang dilakukan oleh Isa Ismawati ini mendapatkan sambutan positif dari orang tua dan masyarakat sekitar, yang berharap program serupa dapat terus berkembang dan semakin melibatkan lebih banyak anak muda untuk mencintai seni dan budaya tradisional Indonesia. (Kim Ranubedali / Anton Prabowo).