Tolak Orgen Tunggal Viral, Pemuda Sawah Bukit Angkat Marwah Lewat Festival Qasidah
- Jun 01, 2025
- Kompasnagari.kim.id
- Agama, Adat & Budaya

KOMPASNAGARI.KIM.ID-Di tengah maraknya hiburan orgen tunggal yang kerap menjadi sorotan akibat berbagai kontroversi, pemuda pemudi Kampung Sawah Bukit, Nagari Koto VIII Pelangai, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan, justru mengambil langkah berbeda. Mereka memilih menggelar Festival Qasidah Rebana sebagai bentuk pelestarian budaya sekaligus menghadirkan hiburan yang positif dan bernuansa religi bagi masyarakat.
Festival yang berlangsung meriah ini menampilkan sejumlah grup rebana lokal dengan melibatkan para remaja dan anak muda setempat. Dengan semangat tinggi, mereka menyuguhkan pertunjukan qasidah yang memadukan nilai-nilai keagamaan dan budaya tradisional. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat serta apresiasi dari tokoh-tokoh daerah.
Wali Nagari Koto VIII Pelangai, Safridul, memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut. Ia mengatakan bahwa festival ini merupakan langkah positif dalam membentuk karakter generasi muda melalui seni dan budaya.
“Ini langkah yang sangat positif dari anak-anak muda kita. Qasidah rebana bukan hanya hiburan, tapi juga sarana dakwah dan pelestarian nilai-nilai lokal yang Islami. Pemerintahan nagari akan terus mendorong kegiatan seperti ini agar menjadi contoh bagi daerah lain,” ujar Safridul, Sabtu malam (31/5/2025).
Dukungan serupa datang dari anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, Novermal, yang merupakan putra daerah Ranah Pesisir. Ia mengaku bangga atas inisiatif para pemuda yang memilih kegiatan produktif dan edukatif di tengah derasnya arus hiburan instan yang kerap menyimpang dari norma.
“Saya sangat bangga dengan semangat adik-adik pemuda Kampung Sawah Bukit ini. Di saat banyak pihak tergoda dengan hiburan yang instan dan kadang keluar dari norma agama serta budaya kita, mereka justru memilih jalur yang mendidik, religius, dan membanggakan,” kata Novermal.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan semacam ini tidak hanya membangun kreativitas generasi muda, tetapi juga memperkuat identitas kultural dan spiritual masyarakat.
“Kegiatan ini sejalan dengan nilai-nilai yang kita junjung tinggi sebagai masyarakat Minangkabau: Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Qasidah rebana membawa pesan moral, nilai agama, dan kedisiplinan yang sangat cocok untuk pembinaan karakter generasi muda kita,” tambahnya.
Sebagai wakil rakyat, Novermal menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan dukungan anggaran dan kebijakan di tingkat kabupaten demi keberlanjutan kegiatan seni budaya bernuansa Islami di nagari-nagari.
“Saya siap mengawal program-program pemuda seperti ini di tingkat kabupaten. Kita tidak boleh membiarkan generasi kita kehilangan arah. Mereka butuh wadah, dan ini adalah contoh nyata dari kerja kreatif yang layak diapresiasi dan dikembangkan,” tegasnya.
Festival Qasidah Rebana di Sawah Bukit ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan, sekaligus menjadi wadah silaturahmi dan penguatan peran pemuda dalam pelestarian budaya dan pembinaan karakter masyarakat yang religius dan beradab.(Hantaran)