Tiga Jenis Penyu Masih Mendarat di Pantai Amping Parak

  • Jul 01, 2025
  • Kompasnagari.kim.id
  • Informasi Umum

KOMPASNAGARI.KIM.ID-Tiga jenis penyu langka diketahui masih mendarat mendarat di Pantai Penyu Ampiangparak, terutama semenjak kawasan itu dijadikan kawasan konservasi penyu mandiri. Berdasarkan data survei harian Laskar Turtle Camp (LTC) di Ampiangparak, penyu langka yang mendarat untuk bertelur tersebut adalah jenis lekang, sisik dan penyu hijau.

Baca JugaMenilik Jenis Kelamin Tukik Penyu Lekang Berdasarkan Histologi Gonad

Sekretaris LTC Ampiangparak Rino Viki Senin (19/6) mengatakan, berbagai penyu langka itu diketahui mendarat saat LTC melakukan ronda rutin dan untuk melakukan survei tracking penyu."Kami menyaksikan penyu-penyu langka itu telah kembali bertelur di Ampiangparak," katanya.
 

Kepala Dinas Perikanan Pessel Firdaus mengatakan, mendaratnya kembali berbagai jenis penyu di Ampiangparak disebabkan gencarnya kampanye perlindungan penyu di kawasan tersebut oleh penggerak konservasi penyu Laskar Turtle Camp di Ampiangparak."Kegiatan pencarian telur penyu telah turun drastis, sehingga penyu nyaman untuk mendarat," katanya.

Baca JugaPenyu Lekang

Firdaus menyebutkan ada enam jenis penyu diambang punah di Indonesia. Enam jenis penyu yang diambang punah tersebut adalah, penyu hijau, penyu sisik, penyu tempayan, penyu belimbing, penyu ridel dan penyu pipih. Hampir seluruh jenis penyu itu sebetulnya terdapat di Pesisir Selatan.

 
"Penyu merupakan jenis ikan yang dilindungi berdasarkan ketentuan hukum nasional dan internasional. Enam jenis penyu kini terancam punah akibat aktivitas manusia. Pemerintah melalui petugas perikanan dan pemberdayaan kelompok masyarakat terus berupaya mensosialisasikan penyelamatan penyu salah satu yang berhasil adalah Laskar Turtle Camp," katanya.
 
Disebutkannya peraturan tentang perlindungan hewan langka ini tertuang dalam UU No 5 tahun 1990 tentang kobservasi SD hayati dan ekosistemnya. UU No 31 tahun 2004 tentang perikanan, PP No 60 tahun 2007 tentang konservasi sumber daya ikan.
 
"Pemerintah tindak tegas pelaku yang memanfaatkan dan perdagangan penyu, telur, bagian tubuh atau produk turunannya," katanya.
 
 
Selanjutnya menurut Firdaus, Pessel punya penangkaran penyu di Pulau Kerabak Ketek dan beberapa pulau lainnya dan telah mulai membuahkan hasil. Selain itu, dengan adanya penangkaran penyu, kesadaran warga untuk melestarikan hewan dilindungi itu mulai meningkat.

Firdaus menyebutkan, saat ini pulau pulau yang telah dijadikan penangkaran telah kembali banyak di datangi penyu."Pantauan kami, di pulau atau kawasan yang dijadikan penagkaran, rata rata penyu yang mendarat sudah mencapai sepuluh ekor setiap malam saat musim peneluran," katanya.

Kondisi ini jauh berbeda dengan sebelum adanya kawasan penangkaran penyu puluh tahun lalu. Maka dengan adanya kawasan penangkaran penyu, banyak tukik yang dilestarikan tumbuh menjadi peyu dewasa.
(KIM Amping Parak)