Tiga Belas Datuak Nagari Surantih Dilantik
- Jul 27, 2025
- Kompasnagari.kim.id
- Informasi Umum

KOMPASNAGARI.KIM.ID-Tigabelas orang datuak dari berbagai suku di nagari Surantih dilewakan (dilantik) Sabtu (26/7/2025). Pelantikan berlangsung di Lapangan Gadih Basanai, Nagari Surantih, Kecamatan Sutera disaksikan ribuan anak-kemenakan di nagari.
Datuak yang dilantik tersebut adalah Jamalus Datuak Bandaro Hitam dari suku Kampai, Firman Dalil Dt Rajo Bandaro Basa dari suku Sikumbang, Saidal Masfiuddin Datuak Rajo Bilang dari suku Kampai Sawah Laweh, Syaharuddin Datuak Rajo Basa dari suku Sikumbang, Herpi Damson Rajo Bandaro suku Kampai Kayu Gadang.
Baca Juga : Bupati dan Kapolres Pessel Tanam Jagung di Padang Tae Nagari Amping Parak
Kemudian Syamsiwal Hasan Datuak Rajo Nan Sati dari suku Caniago, Jasmiral Bagindo Ibrahim dari suku Kampai Sawah Laweh Koto Merapak, Asrol Datuak Sati dari Suku Malayu, Zamzami Datuak Kando Marajo suku Caniago, Syapriyul Datuak Rajo Lenggang dari suku Sikumbang, Asril Datuak Rajo Kayo dari suku Jambak. Yukas Datuak Tan Perak dari suku Jambak, Yudel Watman Datuak Rajo Mangkuto dari suku Kampai.
Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni Dt. Bando Basau turut menghadiri prosesi malewakan gala atau pelantikan 13 orang Datuak/Pangulu tersebut.
Dalam sambutannya, Bupati menekankan pentingnya peran seorang Datuak dalam membina dan mengarahkan anak kemenakan di tengah masyarakat. Ia juga mengapresiasi pelaksanaan pelantikan kolektif yang dinilainya sebagai langkah positif dalam memperkuat tatanan adat Minangkabau.
Baca Juga : Bupati Hendrajoni Lantik Tiga Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Pemkab Pessel
“Saya mengucapkan apresiasi kepada Kecamatan Sutera. Sudah dilewakan sebanyak 13 Datuak, ini luar biasa,” ujar Hendrajoni.
Menurutnya, pelantikan Datuak secara kolektif merupakan langkah strategis dalam menjaga keberlanjutan adat dan sosial masyarakat. Ia pun mendorong nagari-nagari lain di Pesisir Selatan untuk menggelar kegiatan serupa.
“Saya minta juga datuak-datuak yang belum dilewakan di Pesisir Selatan ini dibuatkan prosesi seperti ini juga. Ini butuh kebersamaan. Kecamatan Sutera telah memberi contoh,” tambahnya.
Bupati Hendrajoni juga menegaskan bahwa amanah sebagai seorang Datuak tidak boleh disia-siakan. Ia mengingatkan bahwa sumpah yang telah diucapkan harus dijalankan secara konsisten demi kemaslahatan kaum.
Baca Juga : Irman Gusman ke Pessel, Isu Pemekaran Kembali Mengapung Lagi
“Sumpah ini harus dijalankan dengan amanah. Yang mengangkat kita adalah anak kemenakan. Mereka berharap dibina dengan baik. Banyak persoalan yang harus kita hadapi bersama, dan kita sebagai Datuak harus kompak memberikan arahan,” katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa jika seorang Datuak lalai menjalankan amanah, maka anak kemenakan bisa kehilangan kepercayaan bahkan menolak kepemimpinannya.
“Jika kita tidak menjalankan amanah kepada anak kemenakan kita, mereka akan melawan kepada kita,” tegas Hendrajoni.
Mengakhiri sambutannya, Bupati menyitir pepatah Minangkabau “diateh indak bapucuak, dibawah indak baurek” sebagai pengingat agar para Datuak senantiasa menjaga arah dan wibawa dalam memimpin kaum.
Baca Juga : Kajati Sumbar ke Pessel
“Ini adalah sindiran keras dari orang Minangkabau. Kalau sudah dilewakan, maka jalankan amanah dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.(Haridman)