Tantangan Perekonomian Pessel

  • Jun 07, 2025
  • Kompasnagari.kim.id
  • Artikel

Oleh Haridman Kambang
Pesisir Selatan menarget pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen lebih pada tahun 2024. Meski demikian, daerah ini memiliki tantangan perekonomian cukup besar. Setidaknya ada 12 tantangan perekonomian daerah ini.

Tantangan pertama, pertumbuhan ekonomi Pesisir selatan selama ini cenderung lebih rendah dibandingkan kabupaten/kota yang ada di
provinsi Sumatera Barat.Ini sekaligus menjadi persolan bagi daerah untuk segera bisa keluar dari daerah tertinggal.

Selanjutnya PDRB perkapita Rp 8,10 juta. Dengan PDRB perkapita itu menempatkan Pesisir Selatan dengan angka yang terendah kedua di
Sumbar. Oleh karena itu Pessel dihadapkan pada upaya peningkatan PDRB tersebut. Selanjutnya yang ketiga, KK miskin masih tinggi di daerah
ini. Saat ini terdapat 28.82 persen dari jumlah penduduk, dimana jumlah penduduk Pesisir Selatan lebih kurang 429.000 jiwa.

Persoalan keempat adalah rendahnya kualitas angkatan kerja, sebanyak 77,24 persen dari angkatan kerja daerah ini, hanya berpendidikan SD
dan sebagian kecil SLTP. Rendahnya pendidikan sangat berpengaruh besar terhadap jenis pekerjaan dan pendapatan yang diterima warga.

Persoalannya selanjutnya adalah tingginya angka kematian ibu per 100.000 penduduk. Berdasarkan data angka kematian ibu 151 orang.
Termasuk pula yang keenam persoalan infrastruktur energi, air bersih dan jalan, kondisinya belum memuaskan.

Disektor pertanian juga produktifitasnya masih rendah dibandingkan sektor lain, yanghanya Rp 6,3 juta /th/orang. Lantas di Pesisir
Selatan masih banyak kampung dengan kagorisasi tertinggal. Persoalan lainnya adalah, listrik sering mati dengan voltase turun naik. 66
kampung lainnya belum dapat penerangan. Demikian pula mutu pendidikan masih belum memuaskan.

Yang terpenting, kurang dari 73 persen luas kabupaten tidak bisa dikelola oleh masyarakat karena masuk kawasan hutan. Dan terakhir,
minimnya aksebilitas wilayah, pengangguran terbuka mencapai 28.630 jiwa. Ini yang masih menjadi persoalan bagi Pesisir Selatan dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonominya.

Problema PAD dan DAU/DAK

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan setiap tahun selalu berupaya meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Bahkan tahun ini, target
PAD diupayakan meningkat 12,89 persen atau diatas Rp29 milyar.

Pessel setiap tahunpun terseok seok untuk mencapai target dimaksud. Memang terjadi kecendrungan kenaikan, misalnya tahun 2010 lalu PAD
Pesisir Selatan sebesar Rp16 miliar lebih, tahun 2011 Rp25 milyar. PAD Pesisir Selatan masih sangat kecil dibanding total APBD, upaya
peningkatan perlu dilakukan jika ingin berbuat lebih banyak untuk pembangunan.

PAD hanya sekitar 3,7 persen dari total APBD dan sisanya berasal dari dana perimbangan dan bagi hasil serta tugas perbantuan lainnya. Sedangkan
untuk alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) pada tahun 2010 lalu meningkat begitu juga Dana Alokasi Khusus (DAK). Peningkatan DAU mencapai
Rp60.314.809.000 (13,28 persen) sementara DAK meningkat Rp16.469.900.000 (26,99 persen).

Alokasi DAU untuk Pesisir Selatan 2011 sebesar Rp514.412.080.000 dan DAK sebesar Rp77.486.000.000 yang artinya terjadi peningkatan 13,28
persen untuk DAU dan 26,99 persen untuk DAK. Tahun 2012 kisarannya tidak jauh beda.

Kebijakan umum penggunaan anggaran tahun 2012 nanti lebih dititik beratkan kepada upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan ekonomi
berbasis kerakyatan disamping peningkatan mutu pendidikan dan pelayanan kesehatan serta pembangunan infrastruktur lainnya.

Pesisir Selatan mencoba menggariskan kebijakan yang berorientasi kepada upaya pengentasan kemiskinan, perbaikan infrastruktur dan
pengembangan ekonomi kerakyatan. Disamping itu peningkatan mutu pendidikan dan pelayanan kesehatan serta percepatan pembangunan daerah
tertinggal juga ikut menjadi perhatian.

Persoalnnya adalah kreatifitas pimpinan SKPD sangat rendah, terutama untuk mencari tambahan dana pembangunan. Ketika pimpinan SKPD hanya
berharap dari DAU, DAK dan PAD saja, maka perobahan mendasar seperti yang digariskan dalam kebijakan pembangunan sungguh sangat sulit
terjadi ditahun 2012 ini, termasuk pertumbuhan ekonomi.